8,

66 7 0
                                    

Sudah beberapa bulan berlalu setelah gue merasakan kehilangan buah hati gue, dan Joshua lah yang selalu menemani gue.

Sampai Amanda pun rela untuk bertemu Jeonghan setiap hari, agar bisa meminta Joshua untuk menemani gue di apartemen kita (milik gue dan Amanda).

"Promise me, accompany her, don't you dare to f*ck her!" Perintah Amanda sambil menunjuk-nunjuk Shua.

"Nda, you serious? I won't. At least not now????" Amanda malah tersenyum menggoda, mendengar balasan barista kepercayaannya itu.

"Nda, jangan malem-malem ya pulangnya, jangan bawa Jeonghan juga..." Giliran gue yang memberi perempuan itu a warn.

"Santaiiii~" Jawabnya.

Keluarlah dia dari apartemen kita. "Cabut dulu yaaa~ Have fun!"

___

"Umm.. Sha?" Panggil Shua saat gue lagi goreng bakwan buat kita berdua nyemil. Laper banget hehe.

"Ya, kenapa, Josh?"

"Can we talk for a moment?" Tanya dia yang lagi duduk santai di sofa ruang tamu.

"Sure.." Gue menghampiri dia.

"Aneh gak tapi?"

"Aneh gimana? Lo aja belom ngomong apa-apa.."

"Gue mau kalo lo risih sama perkataan gue setelah ini, lo bakal ngejauh dari gue. Jangan pernah lo paksain-"

"Lo mau ngomong apa sebenernya, Josh? Tell me. Gue selalu menghargai apapun yang seseorang lakuin. So, don't worry.." Potong gue.

"Gue nyaman sama lo- No. Gue suka sama lo. Gue sayang sama lo. Sorry, kalimat pertama kesannya cupu banget hehe."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mistletoe | joshua hong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang