"Sayangnya mas udah kenyang kan?" tanya Dhito pada Bella yang masih asik memakan kerupuk yang tersisa pada mangkuknya dan juga bibir yang lumayan belepotan membuat Dhito terkekeh gemas lantas membersihkan sisa-sisa makanan di sekitaran bibir Bella,
Bella hanya mengangguk sebagai respon dan tetap melanjutkan memakan kerupuk bahkan kini ia meminta kerupuk tambahan pada penjual bubur ayam depan komplek perumahan mereka,
Sungguh Dhito sangat gemas dengan respon sang istri. Cem bocil anjirr, eh bentar gitu-gitu bentar lagi kan ngelahirin bocil.
"Mau langsung pulang apa ketaman dulu?" tanya Dhito lagi setelah membayar bubur ayam tadi, "ketaman dulu deh, ututu Anna kamu kok anteng banget sihh, yang rusuh gitu loh mumpung sama ayah!" ujar Bella dengan menoel-noel pipi gembul Anna yang berada digendongan Dhito, sedangkan Anna hanya tertawa imut karena ulah ibunya itu.
Tiba-tiba sebuah kecupan mendarat pada pipi bella yang juga gembul itu, sontak Bella membelalakkan matanya lucu "Heh, tempat umum ini! Main sosor sosor aja kamu mah" sembur Bella
Dhito tertawa dan seketika ibu-ibu yang berlalu-lalang ambyar mau pingsan rasanya
"Kamu gemesin sih"
"Oh jadi sebelumnya aku ga gemesin gitu, iya udah sana pulang sendiri" Bella kemudian mengambil alih Anna dari gendongan Dhito dan berlalu meninggalkan Dhito menuju taman komplek,
Dhito menghela nafas pelan, harus sabar pokoknya mah ngadepin istrinya yang makin hari makin sensitif aja. Lalu mengikuti Bella yang sudah sampai di taman komplek dan duduk disalah satu bangku disana
Dhito mengambil alih lagi Anna setelah ia duduk disamping sang istri, "Kak, coba deh bujukin bunda sana biar ga ngambek lagi sama ayah" Dhito berbicara kepada Anna seakan-akan Anna mengerti apa yang dibicarakan dirinya tersebut padahal Anna hanya memperhatikan Dhito yang berbicara dengan bertepuk tangan senang,
Kemudian Dhito menghadapkan Anna pada Bella yang sedang melihat-lihat orang-orang yang sedang beraktivitas ditanam tersebut, ada yang senam, joging, atau yang hanya duduk menikmati pagi yang tenang nan cerah ini.
Tangan kecil Anna menepuk-nepuk pelan wajah sang bunda "buuu... nanaana" oceh Anna dan dibalas tatapan penuh bahagia dari Bella "coba-coba Anna ulangi lagi tadi bilang apa?" tanya Bella antusias
Seakan mengerti, Anna pun kembali mengoceh "bubuu nanana" betapa bahagianya Bella ketika Anna berhasil mengucapkan kata buna yang berarti bunda meskipun tidak cukup jelas namun sudah dapat meruntuhkan amarah Bella
"Anna ngomong bunda mas!" Pekik Bella senang kemudian memeluk Dhito dan juga Anna yang berada digendongan Dhito
Dhito tersenyum dan mengusap punggung Bella, "coba suruh ngomong ayah" kata Dhito
"Anna coba bilang ayah" ucap Bella kepada Anna
"Yah"
"Aaa mas aku terharu dengernya"
–0°0–
Setelah pulang dari taman, Dhito masih asik bermain dengan Anna yang dibaringkan pada karpet bulu diruang tengah. Anna sangat senang bermain dengan ayahnya, sedari tadi Anna terus-terusan tertawa dan sesekali berguling karena senang.
Dengan ditemani biskuit bayi yang sekarang mulai diberikan kepada Anna, Anna pun sangat lahap memakan biskuitnya.
"Yayayayaah" oceh Anna begitu dirinya merasa tidak diperhatikan sang ayah lagi karena sedang fokus pada ponselnya,
"YAYAYAYAAH!!" pekik Anna semakin keras, "iya-iya ayah disini, cemburu ya Anna ayah anggurin. Yaudah nih ayah apelin"
"Kang ngalus banget kamu mas" kata Bella setelah menuruni anak tangga terakhir dan berjalan kearah Dhito dan Anna,
Dhito menoleh kearah Bella kemudian tersenyum, Bella mendudukkan diri disofa diatas sang suami karena Dhito yang duduk dikarpet bulu,
"Kamu mandi gih mas, Anna biar sama aku dulu" kemudian Dhito bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruang tengah setelah berhasil memberikan kecupan pada Anna dan Bella. Bella hanya bergeleng-geleng atas kelakuan Dhito. Sudahh biasaa.
•••
Agak aneh ga sih part ini? Maaf ya kalau ga sesuai ekspektasi kalian. 🙏
(Kukasih bonus mamas Dhito yang kiyutt 🤗)
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴀs - ᴋɪᴍ ᴅᴏɴɢʜʏᴜᴋ
Fanfic[COMPLETED] "Udah siang, ayo mandi" "Mandiin ya" "Kan biasanya juga dimandiin sayang. Kamu kalo ga aku mandiin kan gabakal mandi" ©Tatathita ; 2020