Drama?

20 1 0
                                    

Pagi ini Nora duduk dikursi miliknya dengan Adrian disampingnya ia senderkan kepalanya dibahu pria bermata sipit itu, beberapa orang menatap mereka seolah terbiasa dengan pemandangan kedua insan tersebut. Mereka selalu menganggap Nora dan Adrian adalah sepasang kekasih, bagaimana tidak, mereka tak pernah ingin berpisah, kemana-mana selalu berdua, dan lebih parah lagi, Adrian selalu menuruti dan memenuhi apapun yang Nora inginkan dan butuhkan.

Sena datang dengan langkah cepat, rambutnya yang hanya sebahu ia gerai, tas dipunggungnya kini ia lepaskan dan beralih menuju genggaman lengannya. Semua pasang mata menatapnya terkejut, lalu mulai timbul pertanyaan ' Dia bisa berjalan?', Sena tersenyum lebar, ditatapnya Nora yang tengah tertidur pulas dibahu Adrian, sedangkan Adrian sibuk memainkan ponselnya.

"Hei teman-teman"

Tak ada gubrisan, meski awalnya hatinya sedikit menculas tapi gadis itu tetap tak kehilangan akal, ia berlanjut mengambil kursi dari belakang, duduk disamping mereka berdua dengan wajah berseri-seri.

"Hei Nora, masih ingat aku?"

Tetap tak ada gubrisan, beberapa orang disudut ruangan mulai menertawakan Sena yang bertindak bodoh.

"Adrian!"

Matanya ia arahkan pada Adrian yang masih sibuk dengan ponselnya serta earphone yang melekat ditelinganya.

"Ihhh Adriann!"

Suaranya melengking, menarik earphone itu dari telinga Adrian, Adrian menatap Sena cukup terkejut lantas memberikan tatapan seolah mengisyaratkan'Ada apa?'.

Sena berdiri dengan kakinya sendiri, penuh percaya diri dan senyum yang sangat berseri-seri.

Adrian diam, beberapa kali mengedipkan matanya, lalu selanjutnya tak ada respon mengejutkan dari wajah Adrian.

"Ih kok gak terkejut?"

Rengek Sena seraya menghentak-hentakan kakinya pada lantai.

"Stt, nanti Nora bangun"

Kedua pasang mata itu berlanjut menatap Nora yang pulas, Adrian sudah biasa menghadapi Nora yang jam tidurnya tak teratur, sedangkan Sena hanya geleng-geleng kepala, ini masih pagi tapi dia sudah mengantuk lagi, fikirnya.

"Nora!"

Diguncangkannya bahu Nora dengan cepat, berniat untuk membangunkan Nora, seketika Adrian melotot, menatap Sena dengan sangat kesal.

Nora menatap Sena dengan tatapan marah, beraninya gadis ini mencari gara-gara padanya sepagi ini.

"Nora, liat ini aku yang kamu tolongin di kamar mandi kemarin"

Sena berseri-seri, mulai mengharapkan sesuatu yang istimewa dari Nora seperti ucapan.

"Wah? Kamu bisa berjalan"

"Wah kaki kamu bagus"

" Dan Wah... Wah... Wah lainnya"

Nora menatap Sena datar, menyenderkan lagi kepalanya pada pundak Adrian seraya bergumam.

"Gue gak kenal sama lo, pergi! Lo salah orang"

Seketika Sena melongok tak percaya, jelas-jelas Nora yang menolongnya kemarin, dia yakin itu Nora.

"Ihh, Nora lo bohong!"

Rengeknya, Adrian mulai memijat kepalanya, sudah dibuat pusing pagi-pagi seperti ini.

"Gakusah ngedrama! Kalau lo mau drama dimasa SMA, jangan libatin gue sama Adrian!"

Sungguh ucapan Nora sangat menyayat hati Sena, tapi ia tak langsung sakit hati, ia dengan cepat mengubah suasana menjadi kembali ceria.

The Hard BrokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang