I See The Ghost

16 1 0
                                    

Nora terbangun dari mimpinya, merasakan tubuhnya yang sangat kaku, pegal disekitar leher dan lengan, beberapa luka gores nampak terlihat dilengannya.

Ia menatap sekeliling, ditatapnya pria yang tengah terlelap disampingnya dengan penglihatan yang sedikit kabur.

"Adrian?"

Nora mengusap kepala Adrian, melihat betapa banyak luka dikepalanya, apa yang terjadi? Fikirnya, tak banyak yang ia ingat selain sosok yang selalu mengikutinya.

"Adrian?"

Pria itu tak kunjung membuka matanya, masih terlelap disamping ranjangnya, perlahan ia guncang tubuh Adrian karena merasa cukup cemas.

"ADRIAN!"

Kali ini ia berteriak, air matanya kembali keluar dari kelopakmatanya yang cukup bengkak. Dengan cepat Adrian menoleh,tapi hal itu sontak saja membuat mata Nora yang dipenuhi bulir hangat itu membulat tak percaya.

"Siapa kau?"

Teriaknya, Nora meloncat dari tempat tidurnya  berusaha menjauhi Adrian, tidak itu bukan Adrian, siapa dia?

Mahluk itu tersenyum keji, hingga menampakan giginya yang merah dipenuhi darah, matanya didominasi warna putih dengan setitik warna merah ditengahnya, cairan berwarna merah mengucur disekitar matanya, telinganya robek, lehernya sedikit terputus.

"Arghhhh"

Teriak Nora histeris, merasakan kainya yang tiba-tiba keram, tak dapat berjalan maupun berlari, ia prustasi dan putus asa.

'Apakah hari ini adalah hari dimana tuhan menjemput ajalku?'

Hati Nora memanas, dipenuhi beragam teka-teki yang tak bisa ia pecahkan. Mahluk itu menyeret kakinya yang dipenuhi bau busuk, sudah hampir membusuk daging-dagingnya hingga menampakkan belatung yang banyak tengah menggerogoti dagingnya.

Nora menelan ludahnya susahpayah, menutup hidungnya dan berusaha untuk tak menghirup bau itu lagi. Mahluk itu semakin mendekat, menyisakan jejak berwarna merah dilantai.

Jarak antara mereka hanya selangkah, mahluk itu membuka mulutnya hingga keujung telinga, seolah ingin menelan kepala Nora hidup-hidup.

Nora tak bisa berteriak, seluruh anggota tubuhnya seolah berhenti bergerak.

Arghh

***

"Nor?"

Keringat disekitar pelipisnya membuat bantal berwarna putih itu cukup basah, Adrian yang berada disamping Nora menatapnya khawatir.

"Lo gakpapa?"

Pertanyaan Adrian meyakinkan Nora bahwa ini dunia nyata, pria disampingnyapun mungkin benar-benar Adrian.

Ditatapnya Adrian dengan lekat, jantungnya berdetak tak berirama, antara detak jantungnya dan nafasnya saling berkejaran.

"Tenanglah"

Dibawanya tubuh mungil Nora yang sedikit gemetar itu kedalam pelukannya, menyadari banyak hal buruk yang sedang sahabatnya alami saat ini. Pucak kepala Nora ia elus sedemikian lembutnya, hingga membuat Nora cukup tenang dan mampu mengendalikan kecemasannya.

"Lo bikin gue kayak orang gila tau!"

Adrian tak kunjung melepaskan dekapannya, masih ingin melindungi gadis itu.

The Hard BrokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang