Perasaan Adrian

10 1 1
                                    

Pagi-pagi sekali Nora hendak menemui Restu, kangkahnya cepat, fikirannya dipenuhi amat banyak hal yang harus dipertanyakan.

Kakinya terhenti di ambang pintu, menatap dua sosok pria yang tengah berbincang, terlihat sangat serius, dan tentu saja Nora cukup penasaran dengan apa yang pria itu bicarakan tanpa sepengetahuannya.

"Kenapa dengan semalam?"

Adrian menampakkan mimik kesal, sedangkan Restu seperti biasanya memiliki pembawaan yang cukup tenang.

Ada yang Adrian sembunyikan dari dirinya, apakah mungkin berhubungan dengan kejadian semalam? Suara percakapan mereka terdengar samar-samar, Adrian yang terlihat marah dan Restu yang berusha untuk menjelaskan sesuatu.

Niat Nora untuk menemui Restu pagi ini akhirnya ia urungkan, semua pertanyaannya perihal isi loker dan teka-teki itu harus ia urungkan, ada waktu untuk mengetahui jawabannya dan mungkin bukan sekarang.

***

"Dari mana?"

Nora duduk di kursi kantin dengan tenang, tak menampakan wajah curiga maupun penasaran. Adrian yang baru tiba akhirnya menyusul Nora duduk dikursi yang sama.

"Ada urusan"

Adrian singkat menjawab pertanyaan Nora, seolah tak terjadi apapun. Nora menghela nafas, mulai sadar sejak beberapa hari lalu Adrian bertingkah sedikit berbeda.

"Kenapa harus rahasia-rahasiaan sih Adrian?"

Nora menatap Adrian penuh tanya, Adrian menyadari akan dibawa kemana arah pembicaraan tersebut.

"Lo gak bakal mau tahu Nor!"

Kopi diatas meja ia teguk perlahan, mengacungkan satu lengannya untuk memberikan kode pada penjual.

Wanita paruh baya datang dengan cepat, mulailah Adrian memesan makanan sebagai pengganti sarapannya, ya entah ada apa dengan pagi ini hingga Adrian dan Nora tak menyempatkan untuk sarapan.

"Apa yang gak pengen gue tahu Ad? Selama ini gue selalu tahu soal lo! Sekarang lo nyembunyiin sesuatu dari gue! Menurut lo, gimana perasaan gue sekarang?"

Sangat langka bahkan mendengar Nora berbicara sepanjang itu, seisi kantin menatap Nora, Adrian diam dan enggan mengatakan satu patah katapun.

Pandangan Nora berubah tegang, matanya membulat menatap Adrian, bibirnya mulai bergetar. Adrian bangkit, mengeluarkan satu tangkai bunga mawar dari saku jaketnya.

"Lo bilang, selama ini lo tahu segalanya soal gue?...."

Nora diam, menatap Adrian dengan wajah yang tak dapat ditebak, Adrian tersenyum sinis, lantas melanjutkan ucapannya.

"Selama ini lo gak tahu kan? Perasaan gue buat lo?"

Nora masih diam, gadis itu nampak sangat terkejut dengan apa yang Adrian bicarakan.

"Lo gak tahu kan? Gue suka lo sejak kecil!....gue suka lo Nor, dan selama ini lo terlalu bego buat paham perasaan gue"

Seisi kantin hening, tak ada yang berniat ikut campur, Nora diam air matanya mengalir, ia berusaha menahan jeritan yang akan segera ia terikan.

"LO BOHONG! BAJINGAN!"

Adrian termasuk seisi kantin seketika terkejut, Adrian mengutarakan cinta dan lihat apa yang Nora katakan sebagai jawaban. Sialan!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Hard BrokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang