Bintang lagi izin ke kamar mandi.
Saat pemuda itu baru menginjakkan kaki kembali ke koridor, pandangannya teralihkan pada sosok yang pagi tadi mencuri perhatiannya.
Iya, si gadis pita biru.
Namun kayaknya gadis itu sedang nggak baik-baik saja.
Gadis itu lagi duduk menyender dinding dengan napas yang terlihat lemah.
“Lo nggak papa?” tanya Bintang yang tiba-tiba saja sudah berjongkok untuk menyejajarkan diri dengan si gadis.
Gadis itu menoleh dan sedikit kaget dengan kehadiran Bintang.
“Lo nggak papa?” tanya Bintang sekali lagi.
Gadis itu mengangguk—lalu buru-buru menggeleng, “siapa lo? Jangan gini dong? Tambah lemes nih gue.”
Bintang bingung, “gue nggak ngapa-ngapain??”
“Jangan disini, lo kegantengan, nggak baik buat gue anjir,”
Bintang tambah bingung + kaget.
Bisanya???
“Lo kenapa sih?”
“Gue nggak pa—“
“EEEHHHHH,” dengan sigap, Bintang segera menaruh tangannya di bawah kepala gadis itu sebelum sempat jatuh menyentuh lantai. Dia pingsan.
“Dasar cewek, bilangnya nggakpapa tapi pasti kenapa-napa,” omel Bintang.
Pemuda itu melepas kacamata si gadis dan mengambil sapu tangan dari saku celananya, membungkusnya, dan memasukkannya ke dalam saku kemeja.
Menarik napas, menggendong gadis itu, dan berjalan ke UKS.Bintang tersenyum.
‘lucu.’
Pemuda itu nggak sadar kalau jantungnya tiba-tiba berdetak sedikit lebih keras daripada biasanya.
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
“Oh, udah bangun?” tanya Bintang.
Gadis itu menegakkan badannya dan mengusap mukanya pelan.
Bintang mengambil kacamata dari saku kemejanya dan memberikannya pada gadis itu, “sorry, gue lepas tadi takut pecah soalnya.”
“Makasih.”
Bintang memberikan gadis itu air putih di atas nakas, “nih minum dulu.”
“Makasih ya, …”
“Bintang, nama gue Bintang.”
“Oke, makasih banyak, Kak Bintang?” kata gadis itu setelah melihat bet kelas Bintang di lengan kemeja seragam. “Maaf saya nggak tau kalo kakak itu kakak kelas,” katanya takut-takut.
Bintang tersenyum, “santai aja. Lo tadi tiba-tiba pingsan di koridor makannya gue bawa kesini, maaf kalo lancang.”
Pipi gadis itu memerah, “aduh, ngerepotin. Maaf saya pasti berat.”
Bintang menggeleng cepat, “nggak ngerepotin. Nggak berat juga kok, tenang. Oh ya, santai aja sama gue nggak usah pake saya-saya an.”
“Oke, kak. Maaf ya.”
“Siapa nama lo?”
“Ran. Panggil aja Ran.”
Bintang mengangguk, “eh makasih ya, Ran. Gue emang ganteng.” Bintang cengengesan.
“Hah?” butuh waktu agak lama sampe Ran akhirnya paham apa yang dibicarain sama Bintang, terus muka Ran merah sampe telinga, “jangan gitu kak, malu.”
Bintang nggak tahan buat nggak ngacak rambut gadis itu, “lucu banget, gemes.”
Fix, Bintang udah nggak waras.
[]

KAMU SEDANG MEMBACA
day(s) with; choi soobin (lokal)✔
SonstigesHari-hari bersama Bintang. ;Choi Soobin as Ahmad Sulaiman Bintang best rank: #2 in milenials (10/05/2020) #17 in jaehyuk (10/05/2020) #39 in junkyu (10/05/2020) #48 in 00line (10/05/2020)