Day(s) With 12

51 9 0
                                    

Hari ini hujan. Bel pulang sekolah udah bunyi dari tadi tapi Ran belum bisa pulang. Kenapa? Soalnya hari ini dia nggak bawa kendaraan sendiri.

Nggak bisa pulang bareng Bintang gara-gara jadwal les pacarnya itu mendadak diubah. Udah ditawarin Bintang buat nganter Ran dulu tapi dia nolak. Yaiyalah, daripada Bintang telat kan. Ran susah payah buat meyakinkan Bintang kalo nggak usah ribetin gimana nanti Ran pulang, bisa naik grab atau nebeng temen. Akhirnya Bintang nurut.

Masalahnya, temen-temen perempuan Ran pada nggak bisa ditebengin. Dia udah berusaha pesen grab sama go-car daritadi tapi nggak dapet-dapet, faktor hujan dan pasti macet. Sekalinya dapet, harganya seratus ribuan kan sayang uangnya, mending nunggu reda dikit dan harganya turun. Tapi hujannya tetep deres.

Mana dingin lagi.

"Heh, kok lo belom pulang???" tanya seseorang.

Ran noleh dan mendapati Darren ada di belakangnya. Cowok itu pasti baru selesai ekskul jadi belum pulang juga.

"Ya lo liatnya gimana ini, ha," jawab Ran.

"Mana cowok lo?" Darren duduk di sebelah Ran.

"Lesnya tiba-tiba ganti jadwal."

"Pasti lo nggak bisa pulang, wkwkwkwk."

Ran nyubit pinggang Darren, "nggak usah nyebelin."

"Pulang sama gue aja yuk, mama tadi bilang masak tamie capjay, kesukaan lo kan?"

"Ih, kangen tante," jawab Ran, "tapi lo bawa motor, nggak mau kehujanan."

"Diiih, siapa bilang gue naik motor? Orang bawa mobil yeee."

Ran melotot, "kan kelas sepuluh nggak boleh bawa mobil?"

"Udah diem, nggak ada yang tau juga. Ayo cepet entar gue tinggal. Bilang mama lo kalo ke rumah gue dulu entar dicariin lagi."

Ran mikir bentar, "ayuk deh."



.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

"Lo masuk dulu lah, bajing. Nggak mau salim lo sama mama gue?" kata Ran waktu Darren baru berhentiin mobilnya.

"Males ah gue."

Ditabok dong, "yeu kurang ajar. Cepet turun, ntar gue masuk pasti ditanyain Darren mana."

"Ah ilah, besok Minggu gue kesini jugaa," Darren males banget seriusan. Kalo udah interaksi sama keluarganya Ran nggak sama papa atau mamanya atau bibinya atau kucingnya pun urusannya bakal sangat ribet dan lama. Darren kan mau cepet-cepet nongki ganteng.

"Heh, cepet."

Pas Ran udah mau turun dari mobil, gadis itu memincingkan mata ke arah depan pager rumahnya. Ada orang dateng, kayaknya Ran kenal deh.

Oh, ternyata Bintang.

"Cowok lo bukan sih?" tanya Darren memastikan. "Siapa namanya?"

"Namanya Kak Bintang yang paling ganteng pacar aku."

"Bucin banget najis."

Ran turun dari mobil diikutin sama Darren. Ran pasang senyum cantik, "Kak Bintang! Kok disini?"

Bintang noleh ke pacarnya dan senyum. Tapi senyumnya Bintang luntur pas lihat ada Darren di belakang Ran. "Siapa?"

"Oh, ini Darren-"

"Lo siapa? Gue orang yang suka sama Ran," kata Darren sambil pasang wajah tengil. Bintang auto sepet.

day(s) with; choi soobin (lokal)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang