22

1.3K 153 79
                                    

Yeji masih menggendong Jisu di punggungnya, ia mengabaikan tatapan para suster yang melihatnya aneh. Siapa yang ga ngeliatin kalo ada orang cakep, masih make Jersey basket, terus gendong seseorang yang sepertinya pingsan di punggungnya.

Ya walaupun Jisu tidur sih, ga pingsan :")

"Maaf, Teman saya Kakinya terluka.. saya takut Jika tulang lututnya bergeser, saya harus kemana ya?" Tanya Yeji lembut pada sang Recepsionist.

Sang Recepsionist itupun menatap bingung ke arah Yeji, tapi karena melihat kaki Jisu yang di perban ia langsung paham.

"Ahh ke ruangan Dokter Kim saja, ia dokter spesialis tulang disini.. kebetulan ia sedang tak ada pasien" Ujar Sang suster tersebut.

"Baik, terimakasih sus" Ujar Yeji Sopan

ia pun membawa Jisu yang masih di gendongannya ke arah ruangan yang di tunjukan suster tadi, Ruangan dengan Tulisan Spesialis Tulang di depan pintunya.

Tok tok tok


Ceklek

Yeji memasuki ruangan itu, dengan berlahan. Disana sudah duduk pria paruh baya yang tengah menulis sesuatu di catatannya, pria itu lengkap menggunakan stetoskop di leher dan juga jas putihnya.

"Ahh ada yang bisa saya bantu?" Tanya dokter Kim itu

Yeji mengangguk, ia sekilas menatap Jisu yang masih terlelap di gendongannya.

"Tolong dok, teman saya terjatuh dan terluka di bagian lutut. Saya khawatir Jika Tulang Lututnya bergeser atau semacamnya" Ujar Yeji yang nampak khawatir.

"Kau membawanya dari mana? Astaga anak Jaman sekarang, kau menggendongnya dari sekolahmu?" Tanya Dokter itu yang melihat Yeji masih lengkap dengan Jersey Yang bertuliskan "Sopa HS" itu

"Iya Dok, saya terlalu panik tadi.. saya hanya ingin dia cepat sampai ke Rumah Sakit" Ujarnya Jujur, selama Jisu tak mendengarnya tidak masalah kan?

Dokter Kim menggeleng pelan, ia tersenyum kecil melihat tingkah Yeji barusan.

"Anak yang penuh perhatian ya? Tolong baringkan dia disana, dan bangunkan, aku butuh kesadarannya untuk memeriksa lutut" Ujar sang Dokter yang bersiap mengambil alat untuk pemeriksaan

Yeji mengangguk, ia pun membawa Jisu pada Kasur Rumah sakit di dekat sana. Ia menurunkannya dengan lembut, lalu mengelus Pipi Jisu berlahan.

"Jisu, bangun dulu.. Dokter mau meriksa kaki lo" Ujar Yeji lembut

Jisu yang merasa terusik pun berlahan membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah wajah Yeji yang tersenyum dengan cahaya lampu di belakangnya. Mengingatkan Dirinya pada pertemuan pertama mereka, saat itu kaki Jisu juga sedang cedera.

"Malah bengong, iya tau kok gue cakep banget.. tapi ga usah gitu juga, Bangun dulu.. Dokter mau meriksa luka lo" Ujar Yeji sembari terkekeh sementara Jisu hanya mengangguk mengerti.

"Kau duduk saja disana, aku akan melakukan pemeriksaan" Ujar sang dokter Kim itu.

Yeji mengangguk, ia langsung duduk di sofa dekat sana. Dokter Kim menutup Tirainya, ia menyuruh Jisu untuk Duduk dan menurunkan kakinya. Dokter itu membuka perbannya dan melihat kaki Jisu yang tengah membiru.

"Aish.. Sudah lama ya lukanya? Sudah biru begini, Tapi aku akan mencoba memeriksanya dulu" Ujar sang dokter

Dokter itu pun melakukan beberapa tahapan pemeriksaan, sesekali Jisu meringis atau menjawab pertanyaan dasar sang dokter. Dokter Kim mengangguk, ia pun bersiap ingin keluar dari sana.

My Fan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang