6

1.4K 189 20
                                    

Pagi Hari sudah menyapa, tapi nyapanya ga sampe bilang "Hai" sih hehe. Di sebuah kamar yang bisa di bilang lumayan besar itu terdapat seorang gadis yang masih Tertidur di bawah selimutnya.


Ceklek

"Dek, Udah pagi nih.. Sekolah lu, Gue juga mau berangkat kuliah nih" Ujar sang Kakak yang sudah memasuki kamar adiknya itu.

Keningnya mengkerut ketika mata tajamnya melihat Roti, air, dan obatnya sama sekali tidak tersentuh. Berkurang sedikit aja kaga.

"Apa apaan anak ini?" Gumam Si abang Hyunjin

"Dek, kenapa semalem Obatnya ga di minum sih?" Tanya Hyunjin, ia sedikit menggoyangkan tubuh adiknya yang masih di balut selimut.

"Dek, Jawab dong.. jangan bikin abang panik!" Keluhnya

Karena Tak kunjung ada jawaban dari sang adik, akhirnya ia pun menarik selimut itu. Matanya seketika membulat.. di hadapannya saat ini ia melihat wajah adiknya Sangat pucat, Bibirnya sedikit membiru dan bergetar, dan keringat yang membasahi pelipisnya. Tangan Hyunjin ia tempelkan di dahi sang adik, dan makin terkejut di buatnya.

"Panas banget anjir" keluh Hyunjin saat memegang kening Yeji. Ia pun bergegas menelfon Dokter keluarganya.

"Hallo Dok, Bisa ke rumah? Yeji sakit, Demamnya tinggi banget.. Hyunjin bingung, mau bawa ke RS tapi Hyunjin sendirian" Jelas Hyunjin pada Dokter itu.

"bagaimana bisa anak itu sakit? Nanti saya kesana dalam 20 menit"

"Baik Dok, Terimakasih" Ujar Hyunjin, ia mematikan sambungan Telfonnya.

Ia pun segera mengirimkan pesan pada sahabat Yeji bahwa adiknya itu Hari ini tidak bisa masuk karena sakit , Siapa lagi kalau bukan Shin Ryujin.

"Mama.."

Hyunjin tersentak, karena mendengar adiknya yang mengigau dan memanggil mamanya. Ia duduk di samping kasur Yeji, dan memperhatikan adiknya yang seperti sangat terganggu dalam tidurnya.

"Mama.. Kapan Pulang?" Lagi, Yeji terus meracau dalam tidurnya.

Tangan Hyunjin mengelus surai adiknya dengan sayang, se sering seringnya mereka berantem sampai lempar lemparan piring. Tapi kalo Yeji lagi sakit gini Jiwa ke Abangannya Hyunjin langsung tumbuh, bagaimanapun adiknya memang membutuhkan Mama dan Papanya.

"Maafin abang ya dek, ga bisa bikin mama sama papa pulang dari Eropa" Ujar Hyunjin dengan wajah murung

Dia sangat mengetahui, bahwa adiknya sangatlah merindukan orangtuanya. Hyunjin juga tau, Yeji selalu menyibukan dirinya dengan Prestasi yang selangit itu hanya untuk mengalihkan rasa rindunya pada sang mama dan papanya. Mereka seperti ini sudah dari saat umur Hyunjin 10 tahun dan Yeji 7 tahun, Kekurangan kasih sayang orangtua adalah sebutan yang pas untuk mereka.

"Sabar ya dek, abang janji bakal bikin mama sama papa kumpul bareng kita lagi. Ga kaya sekarang, mereka sibuk kerja terus" Gumam Hyunjin pelan sembari mengelus Surai Yeji lembut.

Kalo lagi begini, Hyunjin Abang-able banget. Kan jadi mau nikahin aja:(

========================

"Jisu, gua mau nanya serius sama lo" Ujar Chaer tiba tiba saat Jisu baru saja duduk di bangkunya, tadi dia abis ngumpulin tugas pelajaran sebelum ini. Jisu menatap Sahabatnya itu bingung.

"Lah? Lo mau nanya apa? Serius banget kayanya.. Jangan serius serius, nanti baper kan Repot" Tanya Jisu,

"Gua serius anjir! Ini ga bercanda!" Tegas Chaeryeong, Jisu semakin bingung di buatnya.

My Fan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang