Delapan bulan telah terlewati. Sekarang sudah akhir dari bulan Maret. Doyoung baru saja menyelesaikan segala ujiannya tiga minggu yang lalu. Dan sekarang aku disini, ikut hadir di acara kelulusan Doyoung. Untungnya, acara kelulusannya diadakan di akhir pekan jadi cukup banyak adik-adik kelas yang turut hadir. Aku diantar kak Christ kesini. Karena letak gedung acaranya tidak terlalu jauh dari kompleks.
"Beri tepuk tangan yang meriah untuk Doyoung Lee! Lahir tanggal 1 Februari 1996, dari kelas 12 IPA 1, anggota klub futsal, dan juga merupakan pencetus dan koordinator divisi budaya asing di OSIS! Tidak cuma itu, dia adalah satu-satunya warga asing yang sekolah di sekolah tercinta kita ini." ucap sang MC yang merupakan junior OSIS.
Sang MC yang satunya ikut membuka suara, "Kak Doyoung memang keren banget loh, ambisinya dalam memajukan sekolah bener-bener keren abis!" tambahnya.
Aku melihat Doyoung berjalan di atas panggung sambil menerima suatu map dari kepala sekolah. Aku bertepuk tangan dengan sangat kencang. Wisudawan Doyoung sempat menghadap ke arah tamu, aku melambaikan kecil tanganku. Ia membungkuk ke arah para hadirin sebelum kembali duduk di deretan wisudawan yang lain.
Sembari berlangsungnya upacara kelulusan, aku membuka yearbook angkatan Doyoung yang ia pinjamkan kemarin.
"Manusia ini benar-benar culun." gumamku.
Upacara kelulusan telah berakhir. Para wisudawan dan hadirin dibubarkan, aku langsung mencari Doyoung, untuk memberinya buket bunga.
"Doyoung!" aku memanggilnya dari jarak 2 meter dengan sedikit berlari ke arahnya.
"Oh, Carol!" pekiknya.
"Selamat cuy, akhirnya lulus juga lo." ucapku sembari memberikannya sebuket bunga.
"Makasih loh. Ternyata lo beneran datang." katanya.
"Ya iya, lah."
"Adeul!!" aku menoleh ke sumber suara, oh sepertinya itu orangtuanya Doyoung. Ya, aku belum pernah bertemu dengan keluarganya sama sekali sebelumnya. Padahal dia udah kenal keluargaku.
"Annyeonghaseyo?" aku berusaha menyapa mereka.
Mamanya hanya menjawab dengan senyuman. "Kamu pasti Carol,"
"Oh, tante tahu saya?" tanyaku.
"Iyalah, si Doyoung kalau izin keluar pasti karena mau ketemu kamu, hahaha." jawab si tante. "Mumpung lagi ada tante, sini tante fotoin berdua."
"B—berdua?" tanya Doyoung.
"Iyalah." jawab mamanya.
Aku hanya menurut dan mengajak Doyoung berpose sambil mengabadikan momen. Keluarga Doyoungpun mengajakku untuk makan siang bersama, dan tentu saja aku setuju, dong. Walau agak riweuh dikit pas minta izin ke kak Christ lewat telepon. Ya, tapi diizinin sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
in my feelings. | doyoung (✔️)
Fanfic[PREQUEL of fate.] Semua terjadi di saat kita masih muda. Aku sangat mencintaimu, Carol. Ini adalah cerita tentang perjuangan Doyoung yang menyukai adik kelasnya dan harus meninggalkannya karena karir. • 900 - 2000 words per chapter. FIRST PUBLISHED...