Kau, peluk aku
Di ruang keseharian yang terasa hampa ini, ingatan gadis berambut ikal mayang itu dikacaukan berbagai memori dan skenario yang beraduk. Dekapan hangat yang tak sekali dua kali ia terima kala dirinya bersama pria itu. Itu adalah hal yang sama sekali tak pernah teringat dalam benaknya, dan kini menjadi bayang-bayang tipis melengkapi pikiran sang gadis yang tertuju pada sang pria.
sebelum membunuhku.
Ia terpaksa mengingatnya, setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama ini. Melihat pria itu ... saat itu.
Tersenyum melihatku
Merenung melihatmu
Dia sudah tak tahu lagi. Bayangan pria yang tersenyum licik dan dingin pada gadis itu pun menelusup dalam kepalanya, dan dirinya yang tercengang tak percaya akan perbuatan pria itu selama ini. Moral kompas gadis itu seakan hilang, meski ia tak pernah mengungkapkannya secara terang-terangan. Kebimbangan dan kegusaran menyelimuti perempuan itu. Hatinya bertanya: apa yang sebenarnya telah dia lakukan?
Kau menungguku
Menunggu ku terjatuh
Setiap langkah tertuju
Setia dalam renungku
Hari demi hari dirinya berlarut-larut dalam kekalutan. Tiba waktu di mana ia sadar, ia tak bisa lama-lama mematung diri seperti itu. Tindakan harus segera diambil demi kebenaran yang lebih lanjut lagi.
Aku menunggumu
Menunggumu
MenunggumuSekarang, dua manusia itu saling berhadapan dengan jarak yang cukup jauh, di bawah sebuah basemen gelap temaram. Gadis itu mengepal tangannya. Ia tak bisa lagi menahan emosi dalam dirinya.
Mati
Ia menerjang.
Di depanku
Pria itu terjatuh. Sebuah pukulan mendarat di wajahnya. Ganjil, pria itu tak berusaha melawan.
Biar. Bagi gadis itu, lelaki itu pantas menerimanya. Maka, biarkan kini pijakan kaki bertubinya meluapkan semua emosi buruk yang takkan pernah bisa membuatnya lupa betapa hina ia sebagai seorang manusia.
Di depanku
Kewarasan tak bisa menguasai gadis itu. Ia berhenti ketika tenaga sudah habis untuk melakukan penghajaran. Pria di depannya terkujur lemah dalam keadaan lusuh dan bernoda.
Emosi itu takkan pernah bisa hilang hanya dengan ini. Problematika yang takkan pernah dia sangka, serupa dengan skandal yang begitu marak di setiap kehidupan dua insan di dunia ini.
Tak ingin dia akui, ia termasuk bagian di dalamnya.
Di depanku
....
Waktu itu hanya sebuah hari biasa di mana ia berbelanja kebutuhan makanan ditemani teman baiknya. Tidak akan ada yang pernah tahu mengapa Tuhan merencanakan pertemuan itu untuk terjadi, tidak pula di benak gadis itu untuk menyangka. Ia hanya memalingkan pandangan sebentar ke arah lain, yang seharusnya takkan diperhitungkan untuk jadi momen yang begitu berarti ...
Kalau ia tak melihatnya. Pria yang telah mengikatnya pada hubungan yang terlalu dini,
bersama seorang wanita,
dan dua anak kecil perempuan dan laki-laki,
bersenda gurau, menampakkan tawa membahagiakan
yang justru membuat pandangan gadis itu akan dunia runtuh.
Apa yang kau lakukan di belakangku?
Mengapa tak kau tunjukkan di hadapanku?Aku nulis apaaaaaa :""""""))))))
Maaf kalau bikin bingung. Aku mentok banget huweeeee. :""""""""(((((((((
Di belakangku - Peterpan.
Iya, kali ini disuruh buat songfic dan yang bisa kubayangkan untuk dibuat cerita cuma lagu ini, itu pun-
HUWEEEEEEEEE :"""""""""""(((((((((((
KAMU SEDANG MEMBACA
DWC2020: Scarving for Sacrifice in 30 Days
DiversosIsinya nggak se-horror sampulnya, kok. DWC 2020 Copyright © July 2020 by compartisan on Wattpad