1.5 | Getting Worst

1.7K 212 8
                                    

"aku ada perlu dengan Areum," sontak di hadapan Taeyong dan Areum, Seulgi sudah berdiri dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.

Genggaman Taeyong pada Areum semakin erat, "urusannya, urusanku juga"

Sementara Areum sudah menelan ludah kasar berkali-kali, perasaannya begitu panik karena takut Seulgi memang sudah menyadari jika ia mengambil sesuatu yang katanya obat itu. Mungkin juga, kini mereka akan terbongkar jika ingin menggagalkan semua rencana Seulgi.

"Baiklah, tapi aku bisa saja memutar balikkan fakta. Kalian juga tau siapa yang akan dipercaya" ujar Seulgi kemudian berlenggang begitu saja melewati keduanya.

Air muka Taeyong terlihat masih tegas, kemudian Areum merasakan tangannya ditarik, Taeyong membawanya menuju kamar. Taeyong sudah pasti mengerti maksud Seulgi dengan baik, dan ia tidak mau jika Areum akan terlibat dengan masalah ini, tapi semuanya sudah terjadi. Areum sudah ikut campur terlalu banyak dengan masalahnya.

Areum mengikuti Taeyong yang duduk di pinggir kasur, mata Taeyong menatapnya dengan lekat. Areum sangat paham kala menelusuri manik indah laki-laki itu yang terlihat sendu. Taeyong pasti memikirkan peristiwa yang mungkin akan terjadi nanti, dan kemungkinan itu adalah peristiwa buruk sangat besar.

"Seulgi Eonnie pasti tau kan aku ambil obat itu?" tanya Areum pelan, matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis. Taeyong malah mengangguk pelan, kala mendengar kalimat itu dari Areum, begitu menyakitkan karena laki-laki itu sendiri yang memasukkan Areum ke dalam jurang penderitaan.

"Maafin aku. Aku nggak bisa memberikan kehidupan yang indah bagimu. Aku tau ini semua akan sulit, maka kamu boleh menyerah" ungkap Taeyong, masih lekat menatap manik sang Istri.

Setetes air mata jatuh, Areum mulai menangis sambil terus menggeleng pelan, membantah keras ungkapan Taeyong sebelumnya, "ini pilihan aku untuk bisa mendampingimu apapun yang terjadi. Pilihanku itu juga yang membuatku nggak bisa nyerah gitu aja, ada kamu, kak. Bisa kan kita jalanin semuanya bersama?"

"Bagaimana kalau nanti aku tidak ada?"

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.


.

"Kamu dapat itu darimana, Jae?" Sang Ayah mulai penasaran pada obat yang dibawa Jaehyun beberapa jam lalu untuk dicek kandungannya di rumah sakit miliknya.

"Aku harus menolong temanku appa. Kemungkinan ayahnya akan dibunuh dengan zat yang ada pada obat itu" jelas Jaehyun pada sang Ayah.

Tuan Jung menghela nafasnya sabar, "baek, kau bisa menjelaskannya"

Trust || Lee Taeyong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang