0.9 | Can't Stop Loving Him

2.2K 268 18
                                    

Suara derapan sepatu dengan cepatnya sangat terdengar, membuat pandangan beberapa orang yang ada di sekitar rumah sakit ikut memandang mereka yang tengah berlari itu. Mereka pasti bertanya-tanya, apa yang terjadi, apakah seseorang terluka, atau bahkan bila ada yang mengenal, apa yang dilakukan anak pemilik rumah sakit?

Mereka Jaehyun dan Areum. Kedua tangan mereka bertautan, dengan Jaehyun yang berusaha membantu Areum untuk melangkah lebih cepat. Mereka memiliki tujuan yang sama dan perasaan yang tengah dirasakan juga sama. Pikiran mereka tertuju pada satu orang, namanya Lee Taeyong, lelaki yang pernah menjadi hal paling berharga di hidup keduanya, sebelum konflik menyangkut kepercayaan itu muncul.

"Kak Yoongi!!" Jaehyun berteriak, ketika melihat seseorang dengan jas putih kebanggaannya. Pria itu langsung menoleh, dan langsung mengerti wajah panik yang ditunjukkan dua orang yang menemuinya pagi ini.

Setelah cukup waktu untuk menetralkan nafasnya, Areum melangkah mendekat pada dokter yang juga bekerja di bawah naungan Ayah Jaehyun itu, "dok, apa kecelakaan itu menimbulkan luka serius?"

"Sebaiknya, kita langsung ke ruangan Tuan Lee Taeyong dulu. Aku rasa harus menyampaikan ini semua langsung pada yang bersangkutan" Alih-alih menjawab, Dokter Min Yoongi itu memilih memberi saran, sambil langsung melangkah sesuai dengan kalimat saran yang ia berikan barusan.

Jaehyun dan Areum mengikuti langkah dokter itu. Jaehyun bisa dibilang pernah dekat dengan Yoongi, karena sering bertemu di beberapa pertemuan untuk kepentingan rumah sakit sang Ayah ini.

Ceklek!

"Kak Taeyong!"

Semua terkejut, baru saja pintu sepenuhnya terbuka. Sayangnya, mereka tidak menemukan Taeyong di bangsalnya, melainkan di lantai dekat sudut ruangan, tak sadarkan diri! Jangan lupakan dengan darah yang terlihat mengalir di bawah hidungnya, mereka tidak tau apa yang terjadi sebelumnya.

Areum berlari, menghampiri tubuh ringkih laki-laki itu. Berusaha tenang, sambil perlahan menarik kembali kesadaran Taeyong, mengusap setiap inci wajah Taeyong, membawa kepala Taeyong ke dalam pangkuannya, tapi semuanya tidak berhasil, hingga air matanya tidak lagi bisa tenang.

"Kak...." isaknya pelan.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Wajah Taeyong terlihat datar tanpa secercah pun ekspresi disana. Tidak peduli meski seorang suster tengah mengobati luka di sudut bibirnya, tidak peduli meski suster itu juga memasang kembali infus di pergelangan tangannya. Tatapannya kosong, wajahnya pucat, persis seperti mayat hidup.

Trust || Lee Taeyong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang