1.8 | Will He Survives?

1.9K 205 24
                                    

Seluruh saraf di tubuh Taeyong sekan mau putus, kini ayah dan ibunya sedang tak sadarkan diri dalam keadaan terikat, sedangkan Taemin masih sadar namun sudah kehabisan tenaga, wajahnya dipenuhi luka lebam dan pelipis kirinya sudah mengalir sedikit darah.

"Kau bunuh aku, berarti kau juga yang menyuruh mereka membunuh seluruh keluargamu"

Taeyong menelan ludahnya kasar, sambil memutar otak mencari akal agar bisa mengulur waktu sampai polisi datang. Taeyong juga yakin, beberapa aset kakaknya telah diatas namakan Seulgi, dan semoga tidak semuanya.

“Lee Taeyong.....kau datang sendirian?” Suara itu membuat Taeyong semakin kebingungan, ia bahkan makin tidak mengerti siapa sebenarnya dalang dari setiap kehancuran keluarganya.

Tuan Kang Sooman, ayah dari Seulgi itu berjalan dari belakang tubuh Seulgi. Dengan senyuman sinisnya yang langsung mengarah pada Taeyong, “kau mau berbuat apa? Bahkan sepeser pun asetmu tidak ada yang benar-benar diatas namakan dirimu”

“Apa kami pernah berbuat salah kepada kalian, hingga kalian sangat ingin membunuh kami semua?” tanya Taeyong dengan wajah berantakan, ia tidak tau lagi harus berbuat apa, bahkan senjatanya tidak berguna.

Sooman berdecih pelan, “karena ayahmu, perusahaan saya hampir saja bangkrut, dia telah banhak mengambil  alih kesepatan kerja sama dengan perusahaan luar tapi caranya bisa dikatakan licik. Jadi, impas bukan kalau saya ingin mengambil semuanya kembali, termasuk mengambil alih setiap aset dan saham miliknya”

“Kau yang membuat kami ingin membunuh kalian, kau dan istrimu itu terlalu banyak tingkah tau? Merepotkan!” timpal Seulgi.

“Tidak mungkin”

Dor!

Taeyong langsung menembakkan satu peluru ke tembok tepat di dekat Seulgi, membuat wanita itu sedikit terkejut sampai menelungkupkan kepalanya. Taeyong membuat suasana menjadi kacau, ia berusaha mengalahkan setiap anak buah Seulgi dan ayahnya yang menyerangnya.

Soal bela diri, Taeyong tidak terllau pandai, tapi setidaknya ia memiliki satu senjata dengan peluru, belum ia temukan kesulitan dalam mengalahkan banyaknya anak buah itu.

“Seulgi-ah....ambil senapan abeoji” titah Sooman yang langsung diangguki Seulgi.

Gerakan Taeyong yang begitu lincah membuat Sooman kesulitan membidik pria itu. Beruntungnya, mereka memiliki banyak anak buah untuk menahan Taeyong menggagalkan segala rencana mereka.

“Jangan bergerak! Kalian sudah terkepung!”

Dor!

Abeoji....polisi....”

Taeyong terdiam, saat merasakan bagian dada kirinya begitu nyeri, tangannya meraba sedikit, ia temukan aliran darah yang begitu deras disana. Seketika itu, seluruh ototnya bagai meregang, Taeyong jatuh bersimpuh dengan kedua lututnya di tengah kekacauan polisi, dan para kunyuk anak buah Sooman itu.

Tubuh Taeyong merebah tidak lagi bisa menahan setiap rasa sakit yang ia rasakan, dimulai dari sakit kepala, persendiannya yang mulai berulah, dan kini ada sebuah peluru tertancap di dadanya. Taeyong tidak tau pasti, tapi nafasnya terasa sesak.

“Taeyong....maafkan kakakmu ini...”


.


.


.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.



.

Trust || Lee Taeyong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang