9. Candu

81 9 3
                                    

"Jangan terlalu baik, gue bisa jadi candu"

-Muh. Aayaz Al-Daffi

****

Kalo senyumnya si Maisarah? Candu nggak?  Hihih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo senyumnya si Maisarah? Candu nggak? Hihih

*********

Aayaz memasuki apartementnya dengan wajah datarnya hari ini ia merasa bosan setengah mati, ia butuh hiburan dan sepertinya ia tahu satu tempat yang bisa mengembalikan moodnya

Langsung saja Aayaz mengambil jacket hitamnya dan bergegas meninggalkan apartementnya











Suara musik mengalun dengan begitu kerasnya dalam indera pendengaran Aayaz, ia langsung mengedarkan pandangannya ke segala arah, sudah cukup lama ia tidak kesini semenjak bertemu dengan Maisarah, aneh memang tapi itulah kenyatannya

Sampai akhirnya pandangannya jatuh pada seorang lelaki yang duduk disalah satu kursi yang ada disana, ia terlihat sedang melambai kearah Aayaz

Langsung saja Aayaz melangkahkan kakinya menuju teman se-gengnya itu

"Wih Bro, tumben-tumbenan lo kesini lagi" Sahut Bima dengan kekehan

Aayaz memilih diam lalu memesan 5 botol minuman sekaligus, membuat lelaki di depannya terkekeh

"Wih hahah, lagi ada masalah bro? Langsung main borong nih gue liat"

"Bacot lo"

"Idih galak banget"

"Diam Bim, atau gue kasih bogem mentah, lo mau huh?" Sahut Aayaz dengan datarnya tapi tersirat aura mencekam di dalamnya

Bima mengangkat kedua tangannya di depan dada "Santai bro santai, tegang amat kayak kayu"

"Hei Aayaz, udah lama gak kesini akhirnya bisa liat kamu lagi" Ujar seorang wanita dengan nada manjanya tak lupa satu tangannya mulai bertengger di bahu Aayaz

"Kamu gak mau main sama aku malam ini?" Bisik wanita itu dengan nada manjanya

Langsung saja Aayaz membelai pipi wanita itu dengan lembut tak lupa dengan senyumnya yang menggoda "Umm gimana yah?"

Wanita itu semakin merapatkan tubuhnya lalu mengelus pelan pundak Aayaz "Ayolah, kamu belum pernahkan main sama aku? Yuk aku jamin kamu bakalan puas"

Aayaz kembali menatapnya dengan senyuman yang belum luntur satu tangannya memeluk pinggang Clara dengan posesif "Main yah?-" Ucap Aayaz dengan menggantung lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Clara "Sorry, gue gak minat sama sekali, jadi mendingan lo pergi dari hadapan gue, sebelum gue bikin lo malu didepan semua orang!" Ucap Aayaz dengan penuh penekanan

Clara yang tadinya senyam senyum kini berubah drastis, digantikan dengan wajahnya yang tiba-tiba berubah menjadi kesal sekaligus malu disaat yang bersamaan

Be Mine Doctor (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang