"Ada begitu banyak drama aneh yang terjadi dalam hidupku, rasanya sangat memuakkan jika harus mengingatnya kembali"
-Muh. Aayaz Al Daffi
*****
Saat ini telihat Maisarah sedang berdiri disamping jendela apartementnya, dengan pandangan lurus ke depan. Ditemani dengan raut wajah yang sendu
Flashback On
"Maisarah Pov"
"Jangan terlalu baik Mai, lo bisa bikin gue, jadi candu" Ujarnya dengan sorot mata melemah, entahlah tiba-tiba aku merasakan ada yang lain di dalam hatiku
"M-Maksud kamu apa Aayaz? Aku Cuma mau ngobatin kamu. Seperti yang kamu bilang, aku harus ngerawat kamu sebagai seorang dokter" Ujarku dengan lantang. Kulihat Aazaz terkekeh dengan penuturanku barusan, memangnya ada yang salah yah?
"Gue tau, lo itu seorang Ibu Dokter. Tapi, perhatian lo itu dikurangin dikit Mai, rasa panik lo terhadap luka- luka gue, itu juga Mai-" Kuliat dia menundukkan kepala dan mendongak kembali sambil menarap kedua mataku dengan intens, tiba-tiba saja aku merasa gugup.
"Mai, biar bagaimana pun gue ini manusia, gue juga bisa punya perasaan nyaman kalo diperhatiin kayak gitu sama lo. Dan yah, sebenarnya lo cuma cukup ngobatin gue dan urusan lo selesai. Tapi, karena lo ngobatin gue plus kasih perhatian lebih, gue jadi candu Mai-" Ujarnya lalu menekan dadanya sendiri "Gue nggak ngerti kenapa gue seperti ini Mai, tapi udah lama banget nggak ada yang perhatian sama gue. Apa salah kalo gue nyaman diperhatiin sama lo?" Ujarnya lagi dengan sorot mata sendu, hatiku berdenyut ngilu di dalam sana. Seakan ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh lelaki ini
"Y-Yaz maaf, kalau sikapku selama ini membuat kamu salah paham dan terkesan berlebihan" Ujarku dengan kepala menunduk, rasanya aku tidak tau lagi harus berkata apa. Lidah ku kelu, bahkan aku tak berniat membela diri karena memang diriku juga salah, disini.
"Hah-" Hela Aayaz, lalu kembali berjalan mendekat kearahku hingga terhenti tepat di depanku "Lo nggak usah merasa bersalah. Gue ngerti sifat lo emang kayak gini Mai, nggak salah semua orang jadi sayang dan suka sama lo, karena sifat lo ini. selain itu lo juga polos banget jadi mudah gue kibulin" Ujarnya dengan kekehan
Tadinya aku turut sedih dan takut padanya, tapi sekarang tergantikan dengan rasa kesal akibat ucapannya barusan
"Jangan marah dong hahah. Gue becanda Mai-" Kulihat dia membalikkan badan dan berjalan menjauh dariku, sampai pada titik ia menghentikan langkahnya dan menoleh sedikit kearahku "Tapi gue nggak becanda soal lo yang polos dan gampang dikibulin" Ucapnya seakan mengulang dan kembali melanjutkan langkahnya dengan santai
Sedangkan Aku menatap punggungnya dengan kesal, dan melupakan sesuatu kalau tangannya belum ku obati! "Aayaz!" Teriakku, dan sepertinya berhasil. Sekarang ini, dia menghentikan langkahnya dan berbalik menghadapku, dengan alis kanan terangkat seakan bertanya maksud dari aku memanggilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine Doctor (ON GOING)
Romantizm"Ada begitu banyak dokter di kota ini, kenapa harus aku?" "Karena lo sendiri yang bilang, kalau ini udah tugas lo sebagai seorang dokter!" Selamat membaca dan ambil sisi positifnya🤗. Aku ga banyak basa-basi yah, kalau penasaran langsung aja baca...