Sesuatu

187 28 2
                                    

Keesokannya, Ullya dan Yeri sudah siap untuk kuliah. Dimeja makan,juga sudah ada orang tuanya dan juga Juno. Juno dan Rena tampak tersenyum kepada keduanya.

"Ayo sarapan dulu." Ucap Rena pada Ullya dan Yeri

Ullya tersenyum dan langsung duduk disebelah kakaknya. Dan diikuti Yeri yang duduk disebelahnya. Reno tampak memperhatikan luka perban dilengan Ullya.

Ullya tak menyadari itu. Ia hanya fokus pada makanannya. Tak lama setelah itu,mereka semua telah selesai sarapannya.

Ullya dan Yeri siap untuk pergi. Tapi tak lama setelah itu.

"Yeri,kamu mau bareng om atau enggak?" Ucap Reno berbicara pada Yeri. Yeri tampak mempertimbangkan. Ia melirik Ullya yang tersenyum dan mengangguk kepadanya.

Reno yang tau itupun hanya diam.

"Iya deh om." Ucap Yeri

"Ya,kamu sama abang aja ya?" Ucap Juno pada adiknya

"Emang gpp kak?" Ucap Ullya

"Gpp. Dari pada gak ada yang nganterin." Ucap Juno yang sedikit menyindir ayahnya

"Yaudah." Ucap Ullya

Akhirnya Ullya pun pergi bersama kakaknya. Reno tampak memperhatikan mereka. Tapi ia hanya diam saja.

"Ayo om. Nanti macet." Ucap Yeri

"Iya." Ucap Reno. Mereka berduapun juga ikut pergi dari rumahnya

-

-

-

-

-

Mark tersenyum ketika melihat kedatangan gadis itu. Ia pun langsung berlari menghampirinya.

"Jodoh kemana aja? Kok kemaren gak masuk?" Tanya Mark pada Ullya

"Jodoh, jodoh. Emang gw jodoh lo!" Ucap Ullya yang sedikit jengkel

"Terima aja. Emang tuhan udah kasih tanda buat kita." Ucap Mark

"Iyain." Ucap Ullya

Tiba-tiba saja, Mark langsung menatap kearah lengan Ullya yang tampak diperban. Ia langsung menyentuhnya yang sukses membuat Ullya meringis.

"Sakit. Jangan dipegang gitu." Ucap Ullya

"Doh ini kenapa?" Ucap Mark yang tampak khawatir

"Doh,doh. Lo ngatain gw bodoh?" Ucap Ullya yang masih memegangi lengannya

"Bukan. Lo kan jodoh gw hehe." Ucap Mark cengengesan

"Jawab gw. Ini kenapa?" Lanjutnya

Ullya tampak diam. Tapi sepertinya Mark tau,kenapa bisa jadi seperti ini.

"Kau Taulah pasti." Ucap Ullya yang tampak menunduk. Mark diam. Tiba-tiba saja,tangannya mengelus surai rambut Ullya.

"Masih sakit?" Ucap Mark. Ullya menggeleng.

"Yaudah kalo gitu masuk yuk." Ucap Mark. Ullya mengangguk. Merekapun berjalan bersama menuju kelas mereka masing-masing.

Diperjalanan mereka tanpa saling bicara. Terlebih lagi Ullya selalu tertawa ketika mendengar celotehan Mark yang mampu membuatnya tertawa.

"Inget janji jodoh ya." Ucap Mark yang mengingat soal janji mereka tempo hari

"Iya. Tapi setelah itu,boleh gak gw main kerumah lo? Gw pengen ketemu bunda sama ayah." Ucap Ullya

"Kangen ya,sama calon mertua." Ucap Mark sambil mencolek dagu Ullya

"Apaan sih lo." Ucap Ullya mendorong pelan Mark

Only You [ Mark Lee ] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang