RAFAEL'CLARA || •8

92 9 0
                                        

Feby dan Alea terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Mereka melihat Rafael tengan duduk di kantin. Ini memang sangat mengejutkan. Di saat jam pelajaran murid berprestasi seperti Rafel ada di kantin.

Kantin sangat sepi, hanya ada Rafael seorang.

"Itu ka---" hampir saja Alea berteriak kalau saja Feby tidak menutup mulutnya.

"Ssttt" bisik Feby. Alea langsung mengangguk mengerti. Feby sangat bersyukur disaat situasi seperti ini Alea bisa mengerti.

Feby mengambil ponsel nya dari dalam saku baju nya. Lalu membuka camera nya.

Cekrek.

Dapat. Ini berita sangat bagus untuk Clara dan untuk semua murid SMA Pelita Bangsa.

Feby memikirkan sesuatu, dan memetik jari nya. Ya, Feby ide yang lebih bagus lagi.

"Al, lo jangan kasih tau siapa siapa dulu ya tentant ini" bisik Feby mendekati mulutnya dengan telinga Alea.

Alea menyerngit bingung, "Nanti kalo Clara marah?" tanya Alea.

"Nanti Clara biar gue yang kasih tau" jelas Feby, Alea hanya menganggukan kepalanya. "Kalo lu yang kasih tau, bisa nyebar ke semua anak" gumam Feby.

"Hah apa Feb?" tanya Alea polos.

"Ngga, udh yu kita jangan ke sini" ajak Feby, dan Alea hanya menurut.

Tadinya Feby dan Alea ingin pergi ke lapangan basket, tapi tidak jadi karna mendengar suara bel tanda jam pelajaran sudah habis, waktu nya pulang.

Feby dan Alea memutar kembali ke kelas mengambil tas nya. Untung saja Bu gendut sudah tidak ada di dalam kelas. Kalau ada, hmm sudah habis Feby dan Alea di ceramahi.

"Dari mana lo berdua?" tanya Clara seraya merapihkan buku buku nya.

Alea hendak menjawab tapi didahului oleh Feby. "Kantin".

Clara diam. Memperhatikan mata Feby dalam. Feby yang ditatap seperti itu hanya menghembuskan nafas kasar dan mendekatkan dirinya pada Clara.

"Nanti gue ceritain" bisik Feby. Clara mengangguk paham.

Mereka bertiga berjalan menuju parkiran.

●●●

Feby menghempaskan tubuh nya di kasur King Size nya.

"Huuh" Feby menghembuskan nafas dari mulut nya.

"Apa yang mao lu ceritain?" tanya Clara to the point.

"Yaelah clar santai kali baru juga sampe, napas dulu kali" oceh Feby, Clara hanya memutar bola mata nya malas.

"Kalo gitu mending gue pulang dulu" balas Clara.

"Yaudah sana, hus huss gue mao tidur dulu" usir Feby mendorong dorong tubuh Clara agar keluar dari kamar nya.

"Jangan dorong dorong juga anjir" Clara menyingkirkan tangan Feby dari tubuh nya.

"Bye" ucap Clara judes lalu menutup pintu Feby dengan kencang.

Braak

Didalam kamar nya Feby mengumpat kencang.

"Clara anjing pintu gue" pekik nya. Clara tidak merasa bersalah toh pintu nya tidak apa apa.

RafaelClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang