RAFAEL'CLARA || •6

101 8 0
                                        

Lebih baik direndahkan oleh orang asing. Dari pada direndahkan oleh orang terdekat.

●●●

"Pak bukain dong pak" mohon Alea pada satpam berbadan besar, Pak Maman.

"Maaf neng ga bisa, kalian bertiga udah telat 30 menit neng" balas pak Maman dengan perasaan tidak enak.

"Kalo ga ada si gendut udah gue sogok lo pak dari tadi" sinis Feby seraya melirik Bu Lulu.

"Cabut gaes" intruksi Clara, Clara malas berurusan dengan satpam dan bu Lulu jadi dia memilih diam.

Dua sahabat Clara menoleh ke arah Clara dan langsung memasuki mobil merah milik Clara.

Mobil merah milik Clara pergi dari depan gerbang sekolah menuju warung kecil tempat anak SMA pelita bangsa bolos.

"Sialan si gendut ngapain si dia masih ada didepan gerbang, emang ga ngajar apa dia" umpat Feby yang masih kesal dengan bu Lulu. Mobil Clara sampai di warung kecil. Saat Clara keluar dari mobil nya sudah ada cowok yang menyambutnya.

"Hai Clar" sambut cowok itu dengan senyum manis. Clara hanya menampilkan wajah datar nan jutek nya.

Di warung kecil tersebut banyak anak anak yang bolos terutama para cowok.

"Clara lagi badmood Revan, jangan diganggu dulu" omel Alea pada Revan, cowok yang tadi menyambut Clara.

Revan menoleh pada Alea. "gue ga ganggu cuma mao nyambut" balas Revan ganas.

"Tapi Clara terganggu" Feby ikut menimbrung tak kalah ganas dari Revan.

"Clara nya juga diem aja tuh ga komen kaya lo berdua, kaya netizen tau ga"

"Mulut lo kok jadi kaya cewek gini si Van?" tanya Clara dingin, datar, dan jutek.

Warung yang semula rame dengan obrolan anak yang sedang nongkrong mendadak sepi karna pertanyaan dingin dari mulut Clara.

"Lagian dua pengikut lo ni bacot mulu" Clara yang ingin masuk ke dalam warung kecil itu berbalik arah mendengar ucapan dari Revan.

Dua sahabat sejatinya dibilang pengikutnya? Siapa yang tidak kesal.

Clara berjalan ke arah Revan.

Plaaak

Rahang keras milik Revan langsung menjadi merah karna tamparan keras dari tangan Clara.

Jangan tanyakan apa yang membuat Clara bisa mempunyai tenaga sekuat itu sampai membuat rahang keras Revan memerah.

Yup, Clara punya banyak ilmu bela diri. Dari mulai karate, silat, dan taekondo.

"Lo bilang dua sahabat gue pengikut gue? Dia semua ni yang pantes disebut pengikut Dajal kaya lo" geram Clara seraya menunjuk teman teman nya Revan.

Revan mengambil tangan Clara yang tadi menampar pipi nya, namun langsung ditepis oleh Clara "Maaf Clar gue ga bermaksud".

"Alah drama banget lo Van jadi cowok" Feby menarik tangan Clara agar masuk ke dalam warung dan meninggalkan Revan. "Udah Clar ga usah diladenin cowok banci kaya dia mah" lanjut Feby.

Alea mengikuti langkah dua sahabatnya yang memasuki warung.

●●●

Suasana diwarung sudah tenang kembali. Feby dan Alea pun sudah ikut bercanda gurau dengan yang lainnya. Tapi Clara masih setia memasang wajah datar nya.

Seperti inilah Clara saat dengan bersama orang lain, berbeda dengan Clara yang sedang bersama Feby dan Alea.

Sedari tadi Clara cemberut tidak menampilkan senyumnya sama sekali. Feby yang melihat itu langsung menggoda Clara.

RafaelClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang