Yang kamu injak, belum tentu yang paling rendah.
●●●
Byuur
Lagi?
Tidak.
Kali ini bukan baju seragam Clara yang terkena minuman. Tapi... minuman itu tumpah semua ke makanan Clara dan dua sahabat nya.
Dan kali ini juga bukan hanya Clara yang terbakar api kemarahan tapi juga Feby yang tadi terus membela si culun itu dan Alea si polos pun ikut marah.
"Lo tuh ga punya mata atau gimana sih?!"
"Lo bisa jalan yang bener ga sih?!"
"Rafael! Makanan Alea berubah jadi minuman kan!"Ketiga badgirl itu marah seraya berdiri dari duduknya. Sekarang mereka berempat jadi sorotan para penghuni kantin, termasuk si culun yang terkena marah.
Seperti biasanya Rafael selalu memasang muka datar, datar, dan datar. Dia hanya berucap santai "Kesandung"
Tapi alasan itu seakan sia sia. Jika Clara, Alea, dan Feby sudah marah, maka sudah tidak ada lagi kata maaf. Apa lagi si culun ini sudah dua kali membuat Clara marah dalam sehari. Double.
"Ga peduli!" ucap tiga badgirl itu dengan kompak.
"Lo bayar tuh semua makanan! Sekalian ganti rugi nya!" teriak Clara didepan muka datar Rafael "Cabut gaes" instruksi Clara pada dua sahabatnya.
Tanpa diketahui oleh Clara dan dua sahabatnya, dipojok kantin sana Rafael sedang tersenyum sinis bak iblis seraya mengepalkan tangan nya entah apa yang dia maksud.
●●●
"Kok kita keluar dari kantin sih Clar? Alea masih laper banget tau" ujar Alea seraya memegang perut ratanya.
"Lo tuh ga kesel apa sama anak culun itu?" tanya Feby dengan muka garangnya.
"Alea ga bisa marah kalo lagi laper" jawab Alea seraya mengerucut bibir mungilnya. Apa apaan Alea ini. Laper? Padahal dari pagi dikantin dialah yang tidak berhenti ngemil ini dan itu. Makan terus tapi ga pernah jadi gemuk.
"Clar kayanya kita harus bikin perhitungan sama si culun itu" ujar Feby pada Clara. Tapi bukan Clara yang menjawab malah si telmi.
"Emang Rafael ga bisa ngitung?" tanyanya terlewat polos.
"Diem Aleaaa!" geram Feby sedikit berteriak ia sudah sangat emosi pada sahabatnya yang satu ini. Seperti biasa Alea pasti akan langsung menurut menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Gimana Clar?" tanya Tiara pada Clara. Mereka bertiga sudah sampai dikelas nya, XII IPS 3, mereka duduk dibangkunya masing masing. Clara duduk sendiri dibangku pojok paling belakang. Feby dan Alea duduk didepan Clara.
Feby sebenernya ingin sekali duduk dengan Clara, ia lelah duduk dengan ditelmi itu, bikin darah tinggi saja. Tapi Clara melarang keras Feby, alesan nya karna kalau ia ingin tidur dikelas bisa terhalang oleh badan Tiara dan Alea. Ya walaupun badan mereka kurus tapi lumayan daripada tidak sama sekali.
Kembali ke topik.
Clara tersenyum miring lalu berujar "Akhirnya lo kesel juga kan sama anak culun itu" Feby hanya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal seraya menyengir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
RafaelClara
Teen FictionRafael Abian. Cowok culun, tertutup, dan tidak memiliki teman, tiba tiba harus berurusan dengan badgirl yang sangat ditakuti dipenjuru sekolah. Babu, itulah notabene dia sekarang dimata tiga badgirl sekolah. Bisakan si culun terlepas dari para badgi...