GANGGU !

11.1K 958 60
                                    




•Renjun 1 tahun•




Pagi ini Jeno dibuat terpaksa bangun sangat pagi, suara nyaring bayi itu yang menangis membuatnya harus menahan emosi dipagi hari. Benar-benar mengganggu dan Jeno berusaha acuh.

Namun, semakin lama suara tangisan itu dibiarkan, semakin membuat Jeno kesal dan sakit kepala. Ia benar-benar tidak habis fikir, jika bukan karena adiknya ia tidak akan mau mengadopsi anak kecil kelewat merepotkan itu.

"Kenapa nangis sih.. lo ga tau ini masih pagi? gue pusing denger suara lo!" omelnya pada Renjun yang kini diam mengusap air matanya sendiri. "Kenapa? hah?" lagi-lagi dengan nada lumayan tinggi.

Tak lama itu, Eric datang dan segera mendekati Jeno yang terlihat berdiri disamping ranjang kecil Renjun.

"Gimana sih! Injun bangun malah dimarahin! ini masih bayi bang lo bentak-bentak seenak jidat" cerca Eric mendorong sedikit bahu Jeno.

"Urus nih anak lo, gue pusing masih ngantuk"

"Ga bisa!"

"Kok ga bisa?"

"Emang lo mau masak?"

Jeno diam, mengingat terakhir kali ia mengambil alih penggorengan malah hampir menghanguskan satu kabinet karena api itu tidak sengaja membakar lap.

"Ya kan biasanya lo yang masak"

"Ya udah lo mandiin Injun"

"Nama nya Renjun jangan dipanggil Injun!" protes Jeno.

Eric selalu saja memanggilnya 'Injun', itu mengingatkan Jeno pada kucing kesayangan yang memiliki panggilan yang sama. Jeno merawat kucing itu dengan sayang selama 2 tahun lamanya, dan kucing itu kini sudah tewas karena kecerobohan Jeno yang tidak sengaja memberi makan kucing tersebut yang mana Jeno sendiri tidak mengetahui jika makanan itu tercampur zat berbahaya.

"Dih kenapa? kucing lo udah mati gara-gara keracunan sama makanan yang lo kasih-

"Gue ga sengaja ya, gue ga tau kalo makanannya ada racunnya" potong Jeno cepat, tidak terima disalahkan.

"Lagian kan ibu panti sendiri bilang kalo Renjun emang panggilannya Injun" kata Eric menjulurkan lidahnya pada Jeno. "Nih!" adik Jeno itu memberikan handuk yang tadinya ia sampirkan pada bahunya.

"Ya udah sana lo masak!!" Jeno akhirnya mengambil cepat handuk itu dari tangan adiknya dan mendorong-dorong bahu yang lebih muda.

"Awas kalo Injun kenapa-napa" ancam Eric.

Jeno menghela nafas. Melihat lagi Renjun yang dari tadi hanya diam memperhatikan perdebatan kecil kakak beradik didepannya.

"Apa lihat-lihat??"

Tanpa diduga, anak berusia 1 tahun itu tersenyum lebar kepada Jeno.






Next Later













Kalo di work pertama, Jeno sayang banget sama baby Injun, dimanjain, di perhatiin.
Gimana jadi nya kalo disini Jeno nya malah suka kesel kalo sama Injun? malah si kecil Injun yang ga mau lepas dari Jeno.

Gimana coba? 😂


Oh iya, non baku ya 😅

Baby Renjunnie ver 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang