Ruangan itu kini telah terisi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari sekitar enam orang. Mereka menyebar di sepenjuru ruangan, membentuk sebuah lingkaran kecil-kecil dengan seorang pemandu di antaranya.
Acara seminar siang itu terlihat sangat menyenangkan karena para peserta mengikutinya dengan antusias. Panitia sengaja membentuk kelompok kecil-kecil untuk memberikan ruang yang lebih intensif kepada peserta yang hendak melakukan konseling.
"Saya mempunyai sebuah pertanyaan menarik kepada kalian di sini." Seorang pemandu dalam sebuah kelompok kecil mengumumkan. Hal itu menarik perhatian enam peserta di hadapannya.
"Ada istilah yang cukup populer dan mungkin kalian sering mendengarnya. Begini... take a broken guy, fix him, and he will love you forever." Sang pemandu berucap sambil menyunggingkan senyum kepada pesertanya. Melihat raut wajah pesertanya yang tampak tegang itu membuatnya sedikit tergelitik.
"Apakah kalian percaya dan setuju dengan pernyataan tersebut?"
Satu per satu pesertanya menjawab dan sebagian besar dari mereka menyetujuinya. Hal itu membuat sang pemandu merasa semakin tergelitik. Tak henti-hentinya ia menyunggingkan senyum mendengar jawaban pesertanya.
"Aku tidak setuju."
Ketika seseorang mengatakan jawabannya, sang pemandu dan peserta yang berada di kelompok kecil itu sontak mengalihkan pandangannya kepada seorang laki-laki berkulit pucat yang duduk dengan tenang sambil mengangkat tangannya.
"Jawaban yang berbeda, menarik sekali. Boleh saya tahu siapa nama Anda?"
"Saya Min Yoongi."
"Oke, Yoongi-ssi. Mengapa kau bisa menjawab berbeda dibanding peserta lainnya di sini?"
Laki-laki pucat itu terlihat sedikit gelisah. Ia memandangi peserta lainnya yang kini tak luput mengalihkan perhatiannya kepada Yoongi. Yoongi mendadak merasa gugup.
"Karena... karena aku sendiri pernah mengalaminya."
= BROKEN GUY =
Seperti hari-hari lainnya Yoongi berangkat dan pulang kampus seusai kuliah selesai. Tidak ada yang istimewa pada hari-harinya. Kecuali...
Pria yang sedang berdiri di depan gerbang kampusnya. Dengan pakaian yang terlihat sederhana tapi Yoongi yakin orang-orang akan menganggapnya sangat modis karena hampir semua yang dipakai adalah barang dengan brand ternama. Pria itu berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan bersandar di tembok. Terlihat sangat cool dan tampan.
Senyum Yoongi merekah. Ia berlari kecil mendekati pria itu. Dan ketika sampai di hadapannya, pria itu mendongak dan ikut tersenyum lebar kepada Yoongi.
"Sudah selesai?" tanyanya.
Yoongi menganggukkan kepala. Pria itu menggandeng tangannya dan menariknya menuju luar kampus.
"Hari ini aku mau makan yang pedas-pedas." Ucapnya. Lalu menoleh kepada Yoongi. "Kau pasti belum makan. Mau makan di luar?"
Yoongi lagi-lagi mengangguk dan tersenyum lebar.
Pria itu, Park Jimin, kekasihnya. Orang yang ia cintai sepenuh hati. Yang membuat Yoongi merasa menjadi laki-laki paling beruntung karena mendapat pangeran di kampus mereka.
~o~
Yoongi tahu benar bahwa dia adalah orang paling bodoh di muka bumi ini. Atau bisa jadi orang paling gila karena mau mengencani seorang pria yang sudah berkali-kali membuatnya sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
MINYOON'S STORY
FanficKumpulan FF tentang pasangan fenomenal Bangtan. MINYOON! Team MINYOON Top Jimin & Bottom Yoongi MINYOON shipper mari rapatkan barisan! Baca saja siapa tau belok ke Minyoon kan? wkwkwk Vomment juseyong~ •Slow Update•