Dusk Glow pt. 3

2.1K 167 3
                                    

Kedua mata kucing itu terbuka cepat. Tubuhnya berdiri menegang di tengah-tengah sebuah ruangan penuh dengan rak-rak buku besar berjajar di dinding yang tingginya mencapai dua lantai. Dinding-dinding ruangan itu lapuk dimakan usia, dengan cat-cat yang sudah mulai pudar dan bau kelembaban. Sedangkan jajaran rak-rak buku itu tidak kalah tuanya dengan dinding-dinding di belakangnya.

Bukan itu yang menjadi persoalan Yoongi saat ini. Dia berdiri di tengah-tengah ruangan bersama dengan beberapa orang yang berdiri melingkari sebuah meja bundar di tengahnya. Di meja bundar itu duduk seorang wanita tua berambut putih pendek dengan memakai aksesoris di telinga dan lehernya yang berkilauan. Kulit wanita itu sangat berkeriput dan wajahnya sudah kendur tak terlihat cantik lagi.

Mata kecil Yoongi menelisik sekeliling. Dia terkejut. Semua orang yang ada di ruangan itu memiliki bola mata hitam dengan bagian tengahnya yang berwarna ungu terang.

Tapi yang membuat Yoongi semakin terkejut adalah ada dua temannya yang ikut berdiri di sisi wanita tua itu. Jungkook dan Taehyung, mereka ada di sana dengan ekspresi kelewat datar. Namun ternyata ada satu orang yang bermata normal sama seperti Yoongi. Seorang laki-laki cantik berbahu lebar, ia berdiri di sebelah seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan rambut berwarna abu-abu.

“… ramalanmu sudah tiba, Tuan Park.” Wanita tua itu berucap dengan suara seraknya.

“Laki-laki itu, seseorang yang akan menjadi pendamping hidup Anda dan akan abadi bersama Anda. Dialah sang terpilih di antara jutaan manusia lainnya. Manusia yang terpilih, bukanlah dari bangsa vampire. Takdir sudah menentukan dan tidak akan bisa dihindari.”

Mendadak tubuh Yoongi berkeringat dingin. Dia tidak mengerti apa yang terjadi di ruangan ini. Mereka terlihat seperti sedang melakukan sebuah ritual memanggil arwah. Yoongi tidak mengerti sama sekali.

Tidak jauh di depan Yoongi, seorang laki-laki bersurai pirang berdiri menghadap sang wanita tua, berdiri memunggungi Yoongi.

“Kau harus segera menandainya dan menjadikannya milikmu sebelum Blood Phalanx mendapatkannya. Pasanganmu kelak adalah orang yang berbeda. Dia istimewa. Darah yang mengalir dalam tubuhnya memiliki aroma manis yang menguar begitu kuat. Jika kau terlambat mendapatkannya, Blood Phalanx akan menjadikannya santapan paling lezat dalam kurun seratus tahun ini.”

“Bisakah aku mengetahui siapa orang itu, Bibi?” si pirang bertanya dengan nada kelewat datar. Tidak ada ekspresi senang atau bahagia mendengar ramalan bahwa ia akan mendapat pasangan istimewa kelak.

Wanita tua itu mengulurkan tangan ke depan. Jari telunjuknya mengacung tepat ke arah Yoongi.

Dan di saat itulah jantung Yoongi berpacu sangat cepat. Matanya membelalak lebar ketika si pirang yang ia ketahui bernama Park Jimin itu berbalik menghadapnya.

“Dia… pasanganmu, Tuan Park. Min Yoongi namanya.”






DUSK GLOW

Jimin x Yoongi

MinYoon








Matanya terbelalak secara tiba-tiba. Tubuhnya tegang. Napasnya tersengal-sengal seolah baru saja berlari memutari satu kota. keringat sebesar biji jagung mengalir dari rambut hitamnya.

Yoongi terbaring di sebuah ruangan asing lagi. Kini ruangan itu lebih besar dibanding ia terbangun pertama kali sebelumnya. Ruangan yang ia yakini sebesar apartemen kecilnya itu adalah sebuah kamar tidur.

Yoongi tidak peduli bagaimana rupa ruangan mewah itu. Ia masih mencoba menstabilkan napasnya yang tersengal-sengal setelah terbangun dari pingsannya. Bahkan ia mengabaikan rasa empuk dan nyaman ranjang yang ia tiduri.

MINYOON'S STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang