Warmth

3.1K 217 2
                                    

WARMTH

Jimin x Yoongi

MINYOON



*disarankan sambil mendengarkan Lauv - Paris in the Rain*

Hari itu Seoul dilanda badai salju. Seluruh kota secara merata terkena terjangan badai salju hingga membuat tumpukan gunung salju di jalan maupun pekarangan rumah. Salju yang lebat itu pula yang mengakibatkan macetnya lalu lintas dan terhambatnya beberapa akses jalan.

Suhu pun mencapai di bawah minus lima derajat celcius. Sangatlah dingin untuk awal-awal memasuki musim dingin. Dan menurut prakiraan cuaca, cuaca ekstrem ini akan berlanjut sampai lima hari ke depan.

Karena akses jalan banyak yang ditutup, terpaksa tokoh utama kita ini memilih berjalan kaki dari gedung agensi untuk sampai ke apartemen kekasihnya. Setelah menonton ramalan cuaca dan melihat maps di ponselnya, beberapa titik halte di dekat agensi tak beroperasi akibat jalan yang ditutup. Terpaksa sekali Yoongi berjalan kaki menghalau terjangan salju bersama beberapa orang nekat lainnya.

Dirinya sudah amat merindukan kehangatan kamar, perapian dan pelukan hangat kekasih bantetnya. Tubuhnya sudah kedinginan meskipun ia memakai berlapis-lapis jaket.

Sebenarnya kakinya sudah kaku untuk berjalan, tapi Yoongi tetap memaksanya agar cepat sampai di apartemen. Dia tidak ingin pingsan konyol di jalanan begini akibat tidak kuat menahan dingin.

Begitu sampai di lobi apartemen, Yoongi menghembus napas lega. Setidaknya lobi apartemen memiliki mesin penghangat -walaupun itu tidak seberapa daripada di kamarnya. Kakinya bergegas menaiki lift dan menuju kamar kekasihnya di lantai lima.

Dengan tidak sabaran Yoongi memasukkan password apartemen kekasihnya. Sayangnya dengan jari gemetaran seperti itu Yoongi menjadi kesusahan dan harus mengulang beberapa kali untuk membuka password.

“Jimiiin…” panggil Yoongi dengan suara parau. Namun yang dipanggil tak menampakkan batang hidungnya.

“Hey… Jimin…” sekali lagi Yoongi memanggil sambil melepaskan jaket-jaketnya. Dia meletakkan begitu saja jaket-jaketnya ke lantai, lalu berdiri di ruang tengah sambil menggosok-gosok lengannya.

“Oh, hyung? Ada apa kemari?” Jimin muncul dari dalam kamar mandi sambil membenahi sweter hitamnya.

Melihat kekasih imutnya yang terdiam dengan bibir bergetar, membuat Jimin tergerak untuk mendekatinya. Yoongi hanya diam memandangi Jimin yang sedang menatap dirinya dari atas sampai bawah.

“Kau menerobos badai lagi?” nada bicara Jimin terdengar tak ramah.

“Nggak ada pilihan lain. Aku nggak mau lembur sampai malam lagi.”

“Kenapa nggak telepon saja sih buat minta jemput?” tanya Jimin. Dia terlihat kesal karena lagi-lagi kekasihnya itu bandel dengan peringatan Jimin kemarin. Dua minggu yang lalu Yoongi terkena deman tinggi akibat menerobos hujan lebat di akhir musim gugur.

“Aku nggak mau menunggu lama.” ucap Yoongi dengan bibir cemberut. Membuat Jimin tak tega untuk marah kepada senior yang merangkap jadi kekasihnya.

“Ya sudah. Pergilah mandi habis itu kau istirahat.”

.

.

.

.


Beberapa menit kemudian Yoongi keluar kamar mandi dengan wajah lebih segar. Tapi sayangnya lagi setelah keluar dari kamar mandi hawa dingin kembali menyergap tubuh mungilnya.

MINYOON'S STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang