Arjuno Rajaya, nama yang dibuat karena kesalahan. Sebenernya niat awal orangtua Juno ngasih nama tuh Arjuna Rajaya. Tapi karena kesalahan waktu bikin Akta Kelahiran, yang bikin Akta malah typo a dengan o, nama Juno berakhir dengan Arjuno. Gapapa sih, juno ga masalah juga. Tapi masalahnya jadi banyak yang nanya, kok arjuno bukan arjuna? Udah beribu-ribu orang yang nanya itu. Dan udah beribu-ribu kali juga juno jelasin.
"Yang bikin Akte-nya typo," jawab juno bosen banget.
Mana lagi yang nanyanya kakak gelas genit, aduh Juno pusing banget pengen pulang.
Berawal dari kesalahan Juno yang ngebalik waktu dia teriak. Juno berakhir dengan godaan cewek ini tiap harinya. Ameliani gigih banget godain Juno.
"Juno kita tuh jodoh tau, masa ketemu terus sihh,"
"Aku juga sering ketemu mang udin, jodoh dong aku sama mang udin," balas juno nyebut tukang sapu sekolah. Amel ketawa denger itu.
"ya beda dong, kalo kita tuh ketemu kaya takdir gitu. Kaya dipertemukan tuhan."
Juno gatau lagi harus gimana, ini pertama kalinya dia ketemu perempuan modelan kayak gini makanya bingung.
Penyesalan pertama juno sih kenapa dia harus ngebalik waktu itu. Dan penyeselan keduanya, waktu dia tersenyum sopan pas pertama kali di godain Amel. Dia gatau dampak dari senyum itu, Amel jadi sering godain dia tiap ketemu.
"Ayok ah balik, jangan digodain terus si juno. Misuh mulu tiap hari ke gua," kata yohan sambil cengengesan. Yohan tau karena Juno teman sepermainan di rumah.
"ayok ah balik, kasian anak orang takut tambah cinta ke gua. Dah sayang," kata amel pamit ke juno terus melangkah pergi dari kelas juno.
Yohan di belakangnya pake satu jari di depan kening, bikin gerakan yang artinya gila. "Emang agak sinting, maapin," terus pergi ikutin amel.
"berapa kelas lagi sih?" tanya Amel ke yohan, mereka lagi data buat anak kelas satu yang mau ikut ngisi acara pensi minggu depan.
"Lu jangan godain juno mulu anjir, kasian tiap hari misuh ke gua," kata yohan malah bahas yang lain.
"gapapa, seru godain juno. Ngerengek anaknya."
"lu ga serius kan ke juno?"
"serius lah gila aja."
"Terus gimana sama anak sekolah depan??"
. . . .
"Ya ga gimana-gimana, ikutin aja alurnya,"
"Ih uwu banget sih, heran kenapa gua selalu jadi penonton kisah uwu orang lain." kata vitta setelah mendengar cerita nadira.
"Uwu dimananya sih?? Orang b aja!" elak nadira.
"Ga bersyukur!! Harusnya lo tuh seneng ada yang perhatian ke elu. Liat gua, selalu jadi penonton, ga pernah merasakan. Niat hati ikut panitia pensi biar mata seger ketemu cogan kelas lain. Apaan?? Disuruh urus konsumsi sialan. Mana budget kecil minta makanan enak. Hadeh pusing banget pengen pacaran sama kak ziyan."
Nadira ketawa, "Niat awal lo sih salah!! Harus ikhlas!"
"aduh, gua kurang ikhlas apa lagi, udah nombok sepuluh ribu,"
Nadira makin ketawa.
"btw, lu punya kesempatan tau," kata nadira disela tawanya. "Minggu depan kak ziyan ikut tampil sama band-nya. Otomatis anak konsumsi bagiin makan tuh, kesempatan kan lo bisa modus."
"serius?!!!"
"iya,"
"alah sia boi, awas lo bagiin makanan ga bilang-bilang."
"kan lu yang tanggung jawab konsumsi,"
"lah iya ya,"
"tapi nanti yang bagiin konsumsi ke bintang tamu dari luar, biar gua ya," pinta nadira.
"emang siapa sih guest star-nya?"
"gatau sih, cuma band dari SMA depan mau tampil."
"serius?!" tanya vitta agak kaget.
"iya--eh tapi tunggu, mantan lo kan anak band SMA depan ya?"
"ih anjir ngapain ikutan pensi sekolah orang sihh," kata vitta agak emosi. Mereka putus dengan tidak baik-baik. Masih ada dendam kesumat vittrani kepada mas mantan. Makanya kesel banget denger berita itu.
"wkwkwkw, dahlah lu aja nanti yang bagiin konsumsi."
"Najis. Kaga mau! Gua ludahin dulu baru dikasih. Lagian kenapa ga mati aja sih tu orang."
"Mulutttt!!! Sembarangan banget."
####
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.