3 siswi cantekk lagi nongkrong di depan kelas, lebih tepatnya di balkon yang menuju langsung ke lapangan sekolah. Rame banget, soalnya lagi free class, gurunya pada meeting. Mana lagi minggu depan ada acara pensi sekolah. Bisa dibayangkan bagaimana sibuk sekaligus ramenya lapangan. Ada yang main bola, main voli, lewat mau jajan ke kantin, atau para osis yang gatau sibuk ngapain.
Naila, vitta sama amel termasuk siswi gabut yang sekedar nongkrong liatin cogan dibawah sana. Oh tentu saja dengan mulut mereka yang ga berhenti ngomong. Apa aja mereka bicarain plus gibahin.
"ihh anjir, kak ziyan ga keluar nih. Padahal niat hati liat dia." kata vitta setelah 30 menit nunggu yang dia cari kaga ada.
"kak ziyan mulu heran."
"kak reno sih gila cakep banget, liat-liat tuh giring bola makin cakep aja. "
"itu mah ga usah ditanya, cokiber SMA kita,"
"liat tuh nation sadboi SMA kita," kata Amel yang ga perlu ditanya lagi udah tau siapa.
Septino Pranyansyah yang lagi jalan berdua sama Rindu menuju lapangan. Diliatin sama mereka bertiga.
"Aw uwu sekaliii," kata vitta gemas.
"Berdua mulu yak, jadian engga,"
"wkwkwk, kaya lu sama Angga dong." celetuk amel ke naila.
"Sembarangan banget itu mulut."
"jujur deh, nai. Lu suka kan sama Angga?"
"Hah? Apa-apaan?!! Ngaco lo!"
"gapapa kali, ngaku aja." kata vitta menyetujui itu.
"Demi tuhan. Angga tuh bukan tipe gua. Cuma temen satu kampung anjir."
"Dih boong. Ga muna sih Angga ganteng menurut gua."
"emang ganteng kali," tambah vitta yang ga mengalihkan pandangan ke bawah sana, "Ih anjir, liat deh si Rindu." katanya lagi yang naila syukuri karena mengalihkan pembicaraan.
Di bawah sana, tepatnya di pinggir lapangan, Rindu lagi becanda sama Adam. Emang sih keliatannya Tino-Rindu-Adam cuma lagi ngobrol. Tapi keliatan Rindu cuma liat ke Adam.
"alah sia boi, kasian banget tino."
"jahat banget ga sih Rindu? Gua yakin dia tau Tino suka dia. Eh tetep aja deketnya sama Tino, ngegasnya ke Adam."
"gua jadi rindu juga milih adam sih, wkwkwk. Gadeng canda. Fakboi, tapi adam tuh gimana ya. Emang humble gitu orangnya. Tino juga sama sih. Tapi vibesnya beda."
"ke temen sendiri jahat amat."
"TINO!!!" teriak vitta kemudian.
Agak lama, harus ketiganya teriak sampe ke notice tiga orang di bawah sana. Bukan cuma Tino-Rindu-Adam yang nengok. Hampir satu sekolah nengok. Wkwkwk. Kocak.
"WKWKWKWK JADI NYAMUK!!" teriak naila tengil banget.
"SINI NAK PULANG," tambah vitta.
"ADAM GANTENG BANGET!" teriak amel yang tentu saja ditoyor vitta. Ganjen banget heran.
"MONMAAP ADAM PUNYA GUA!" balas Rindu dari sana.
"BAGI-BAGI DONG JANGAN SENDIRIAN AJA. "
"SEKARANG BAGIAN RINDU, BESOK BAGIAN KAMU YA AMEL SAYANG!!" teriak adam.
-Malah di respon!!! Heran banget sama kelakuan siswa sekarang-
"RINDU JANGAN CURANG DONG! PILIH SALAH SATU, TINO ATAU ADAM?!" teriak naila yang tentu saja bikin panas suasana.
Rindu dengan bangga gandeng kedua cowok disana, tino dikiri dan adam di kanan, "KALO BISA KEDUANYA KENAPA HARUS SATU,"
Mereka malah ketawa bersama dengan jarak berjauhan. Jangan lupakan, tiga gadis di balkon kelas dan yang lainnya di pinggir lapangan.
Naila, vitta dan amel ketawa, ya karena ketawain Tino. Lucu aja gitu, walau Tino ga pernah bilang, tapi mereka tau Tino suka Rindu.
"No, hari ini bagian adam ya. Lu jadwalnya besok."
Tino senyum, "Jin, Lu lompat aja dah dari lantai dua."
#####
Adam Yuandar -Nation Fakboi