• S •

2.2K 246 3
                                    

- H a p p y r e a d i n g ♡ -

Sebenarnya tak perlu Denize menjelaskan panjang dan lebar, Arnis juga sudah tahu semuanya.

Iya, Arnis pulang ke Seoul kemarin. Dan hari ini, ia nekat menemui Denize padahal ia tahu bahwa Denize membenci dirinya dan Nara.

Dan sekarang disinilah ia berada. Taman bermain yang didominasi oleh ibu dan anak-anaknya yang masih kecil.

Merutuki kebodohan nya sendiri, Arnis tertawa remeh.

"Lo mau suami gue?"

Perkataan yang sukses membuat darah Denize berdesir cepat.

"Lo ngerendahin gue? Atau-"

"Ambil" potong Arnis.

"Ambil den. Chenle milik lo" lanjutnya.

Denize mendecih mendengarnya. "Lo dihasut apa aja sama Nara? Sampai kesannya gue paling berdosa disini"

"Ga dihasut apa-apa. Lagian gue tau semuanya bukan dari dia" jawab Arnis, masih santai.

"Chenle lebih penting daripada persahabatan kita Den?"

Denize diam. Dilubuk hatinya yang paling dalam ia sebenarnya memyayangi kedua sahabat sedari kecilnya itu. Tetapi sikap Nara akhir-akhir ini semenjak dirinya berhubungan dengan Chenle ditambah lagi perasaannya pada Chenle sekarang.

Denize pusing, sehingga ia memilih mengabaikan pertanyaan Arnis dan pergi dari taman tersebut.

☆☆☆

"Huekkk... hoeekkk.."

"Den? Napa lu?" Hyeri yang mendengar suara adiknya di kamar mandi pun langsung menghampiri adiknya.

"Lah anjirr lo kenapa weh?" Tanyanya panik saat melihat Denize muntah-muntah.

"Kakk.. s-sakittt.." tunjuk Denize pada tenggorokan dan perutnya.

"Hahhh? Anjir lo kenapasi ih bentar bentar" Hyeri berniat mengambil kompres terlebih dahulu untuk adiknya.

Denize yang sedari tadi berdiri di samping wastafel pun jatuh terduduk.

"Nih, coba taro di perut lu" Hyeri yang sudah kembali langsung menyerahkan kain bersuhu hangat pada adiknya.

"Lo kenapa? Makan apa semalem? Sampe muntah gitu. Mau kerumah sakit?" Tanyanya.

Denize awalnya mengangguk. Tapi karena teringat sesuatu, ia menggelengkan kepalanya.

Hyeri mengernyit. "Apa jangan-jangan lo dapet?"

Pertanyaan Hyeri dibalas gelengan oleh Denize. "Gue skip 4 bulan"

"HAHHHH!!!"

Denize spontan memukul lengan kakaknya. "Berisik anjing!"

Hyeri menatap Denize penuh selidik.

"Lo ga biasanya skip selama itu Den."

"Bukannya gue nethink atau gimana. Tapi lo ga hamil kan? Lo keliatan gemukan juga" lanjut sang kakak.

Denize membulatkan matanya sempurna saat mendengar ucapan kakaknya lalu menggeleng spontan.

Tapi sialan, Hyeri adalah orang yang peka.

"JENOOO!!!" teriak Hyeri.

Oknum bernama Lee Jeno pun menghampiri kedua kakaknya.

"Apa?" Tanya pria yang kini duduk di bangku kelas 11 itu.

Hyeri membisikan sesuatu di telinga Jeno yang kemudian membuat Jeno melotot.

"Lo hamil?"

Ucapan Jeno tersebut sontak membuat Hyeri menyikutnya pelan. "Lambemu. Udah cepet pake uang lo dulu ntar gue ganti"

"Ogaahhhh" tolak Jeno mentah-mentah atas permintaan kakak sulungnya tersebut.

Bagaimana tidak? Hyeri meminta tolong pada Jeno untuk membelikan testpack. Bisa-bisa dikira Jeno menghamili anak orang nanti.

"Please Jen, nanti gue traktir deh apapun yg lo mau"

Mendengar tawaran sang kakak, akhirnya Jeno pun mengiyakan.

"Den, kalo misalnya beneran, please ceritain semuanya ke gue ya? Gini-gini lo juga adek gue" ucap Hyeri.

Denize tersenyum lalu mengangguk. "Thanks kak"

"Gue ke bawah dulu bentar, sambil nunggu Jeno juga" ucap Hyeri lagi lalu pergi.

Masa gue harus ceritain semuanya ke Hyeri?

































































































































































"Kakk.." suara Denize terdengar lirih saat menghampiri kakaknya yang sedang membuat makan siang.

Hyeri membalikkan badannya lalu menaikkan alisnya seolah berkata 'apaan?'.

Pilihan Denize sudah mantap bahwa ia akan memberitahu kakaknya. Tapi tetap saja.

Ia takut.

Dengan ragu-ragu, ia menyerahkan hasil testpack nya.

Hyeri mengambil testpack tersebut dari adiknya lalu membulatkan matanya dan menutup mulutnya saat melihat hasilnya.

"Den.."

Dua garis, positif.

Denize spontan memeluk kakaknya dari samping.

"Maaf. Maaf gabisa jaga mahkota gue. Maaf..." ucapnya.

Hyeri balas memeluk adiknya. "Lo hutang cerita sama gue"





To be continued...

Holaaa aku double update !

Pendek ya? Maap meh otak aku buntu
C u on the next part ♡
©itsmerauww

Love hate? | Zhong Chenle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang