✔️ THE DEAD INSIDE US 3 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKON)

23 | Unstable

[gengs, aku ga nyangka masalah internal mereka panjang gini astaga~ ku belum selesai ini bahas silver lakenya uhuhuhu btw ngetik chap ini lama ga seperti biasanya, merasa suliiiiiit banget buat chap 23 ini asdfghjkl maap lisa, kamu harus menjadi lebih kuat daripada ini]

[btw maybe kalian bisa lihat salah satu komenan teman kita ini di chap kemarin~]

//

Unstable; 23

The Dead Inside Us

- The Silver Lake -

//

Tekanan itu membuat Lisa tak bisa melakukan apapun.

Bahkan Lisa tak tahu, mengapa tubuhnya terasa begitu lemah seiringan dengan lengannya ditarik menuju ke arah hutan. Lisa tahu kakinya melemas, bahkan langkahnya seperti diseret, untuk terus berjalan, bersama dengan Hanbin yang terus menuntunnya dalam kondisi tak baik itu.

Lisa merasa pikirannya tak menentu.

Kejadian itu adalah luka terdalamnya yang coba ia kubur sebisa mungkin.

Katakanlah, Lisa terlalu denial. Lisa tak ingin menganggap bahwa kejadian itu benar-benar terjadi. Lisa hanya ingin menganggap bahwa memori dengan ayahnya hanyalah memori berbahagia. Di mana mereka menghabiskan waktu bersama untuk berburu dan berpetualang bersama.

Karena Lisa benar-benar tak bisa menerima kejadian itu.

Terlebih... akan bagaimana sosok Ayahnya di matanya.

Lisa merasa sangat hancur kala itu. Dan sekarang... Lisa sudah tak tahu lagi.

Hanbin terus menyeretnya memasuki hutan, yang mana beberapa kali membuat Lisa hampir tersandung. Tetapi pemuda tersebut tak mengendurkan usahanya, hanya terus melewatinya dari waktu-ke-waktu, hingga keduanya sampai di tempat yang pernah Lisa datangi satu kali diantara kabut hitam yang kini sudah ditemuinya kembali.

Yaitu Silver Lake.

Yang tak menarik perhatian Lisa sama sekali kala itu.

Karena Lisa terlalu tak bisa untuk menerima apapun yang ada di sekitarnya. Seolah semua suara hanya lewat, seolah semua yang ia lihat hanya samar.

Lisa tak melakukan apapun ketika Hanbin menghadapkannya pada danau, membuatnya berdiri di tepiannya. Sementara Hanbin berdiri di balik tubuhnya, lalu menyentuh bahunya dari belakang dan memberikannya remasan lembut.

Tatapan Lisa terarah lurus namun ia benar-benar tak karuan.

Airmatanya tak berhenti turun sama sekali.