Arjuna dan Lia berjalan mendekati segerombolan orang yang membentuk lingkaran dan di tengah-tengah mereka terdapat api unggun yang cukup besar. Semua mata tertuju pada kedua insan yang tengah bergandengan tangan itu. Banyak pertanyaan yang muncul di kepala mereka.
"Loh itu kak Arjuna kok di sini?"
"Aaaa pangeranku!!"
"Kak Arjuna nyamperin gue anjir!"
"Enyak, babe mantu kalian ada di sini!"
"Panas hati dedek bang!"
"Iihhh kok pake acara gandengan tangan sih?!"
Suara-suara bising itu didominasi oleh para kaum hawa. Sudah menjadi hal biasa bagi Arjuna mendengar ocehan unfaedah para remaja gadis itu. Ia tetap menggenggam erat tangan mungil Lia dan menuju ke tempat yang masih kosong di antara kerumunan orang yang membentuk lingkaran itu.
Lia yang merasa tangannya di genggam erat oleh Arjuna hanya tersenyum tipis. Kehangatan yang di berikan oleh Arjuna menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia merasa sangat nyaman ketika berada di samping pangeran tampan itu.
"Nak Arjuna bisa ke sini sebentar?" suara Pak Jo menginterupsi. Arjuna yang awalnya memandang wajah Lia lalu menoleh ke arah Pak Jo. Ia melepas genggamannya lalu tersenyum ke arah Lia.
"Tunggu sebentar, aku gak lama," rasanya jantung Lia ingin lepas dari tempatnya berada karena mendengar ucapan Arjuna yang sangat halus dan lembut bak kain sutera. Sebagai balasannya, Lia hanya tersenyum canggung lalu mengangguk.
'Aku'? Apa pendengaran Lia kurang baik? Ia mendengar jelas saat Arjuna mengatakan 'aku'. Sederhana memang, tapi itu bisa mengakibatkan Lia serangan jantung di tempat.
"Amel!" panggil Fitri yang duduk tak jauh dari tempat Lia. Merasa namanya di panggil, Lia segera menoleh ke asal suara.
"Apa?"
"Kak Arjuna ngapain sih ke sini?" tanya Fitri menatap wajah datar Lia.
"Mana gue tau," jawab Lia cuek, Fitri mendengus kesal karena Lia kembali pada mode dinginnya.
"Yah 'kan dari tadi dia nempel mulu sama elo, masa lo gak nanya gitu?" benar juga apa yang dikatakan Fitri, sedari tadi Arjuna selalu bersamanya tapi saat Lia bertanya tujuan Arjuna kemari, ia malah mendapatkan jawaban yang bukan dari pertanyaannya.
"Gue udah nanya, tapi jawabannya kemana-mana," Fitri mengernyitkan keningnya. Ia tak mengerti apa yang di maksud Lia.
Arjuna melangkah mendekati Pak Jo dan bertanya, "Ada apa, Pak?"
"Sejak tadi banyak yang bertanya pada saya tentang kehadiran kamu di acara camping ini," ujar Pak Jo dan Arjuna mengangkat kedua alisnya.
"Lalu?"
"Saya minta kamu menjelaskan tujuan kamu datang kemari agar tidak ada kesalahpahaman," Arjuna mengangguk lalu melangkah maju.
"Gue mau ngomong!" ucap Arjuna dengan nada yang sedikit tinggi agar semua orang bisa mendengarnya. Banyak teriakan heboh saat Arjuna mengeluarkan tiga kata itu.
"Gue ada di sini karena kakek gue nyuruh untuk mengawasi jalannya camping. Semoga kalian gak banyak nanya lagi!" nada Arjuna terdengar ketus. Tapi para wanita di sana merasa sangat bahagia karena mendengar Arjuna yang berbicara cukup panjang.
Arjuna berjalan ke arah Lia. Banyak tatapan yang memandang tak suka pada Lia. Mereka iri karena Lia yang notabenenya adalah anak baru di SMA Garuda 27 bisa sangat dekat dengan Arjuna, sang most wanted boy di sekolah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Pieces Amelia [On Going]
Fiksi Remaja[PROSES REVISI] Ini adalah kisah seorang gadis yang memiliki masalah hidup yang runyam. Percintaan, persaudaraan, persahabatan semua menjadi satu dalam kisah ini. Amelia Karisa Ayuwinda Hermawan, seorang gadis yang melupakan seluruh memori semasa hi...