Sleep Baby

6.2K 407 17
                                    

Win yang sedang membuat persediaan camilan untuk Bright di counter dapur terus mencuri pandang ke arah ruang keluarga untuk memastikan anaknya yang berada di Bouncer seat tetap baik-baik saja. Win melirik sekilas kearah Bright yang sedang memainkan Handphone nya, padahal Televisi di depannya sedang menyala.

Bright tidak menikmati tontonan didepannya, karna Win sengaja memutar serial kartun Winnie the Pooh untuk mengalihkan perhatian anaknya agar tidak menangis saat Win tinggal.

Fokus Bright teralihkan ke anaknya yang terus-menerus bergerak gelisah.

Win yang sadar pun, meminta Bright untuk menggendong anaknya.

"Mas, bisa tolong bantu aku gendong Titan ? Aku rasa dia mengantuk sekarang."

"Tentu sayang."

Bright langsung menggendong Titan dengan kedua tangannya.

'hush, hush, hushhhh'

Tak lupa dia menepuk-nepuk pelan punggung anaknya.

"Sayang, apa kau masih lama ?" Bright berjalan menghampiri Win.

"Sebentar lagi, aku hanya perlu memindahkan puding ini ke dalam cetakan dan memasukkannya ke lemari pendingin."

Bright mengangguk sembari terus memperhatikan Win.

"Apa kau lelah menggendong Titan ? Tanya Win tanpa melihat suami dan anaknya.

"Aku baru saja menggendong nya Win, bagaimana mungkin aku sudah lelah."

"Aku rasa sebentar lagi dia tertidur. Matanya sudah sangat sayu."

Bright menjauh dari counter dapur dan pergi menaiki tangga menuju kamarnya dan Win sambil menggerakkan tangannya untuk membuat Titan cepat tidur.

Setelah selesai dengan pekerjaannya Win langsung berjalan ke ruang keluarga untuk mematikan Televisi, memindahkan Bouncer seat anaknya dan sedikit merapikan ruang keluarga yang berantakan karna mainan Titan.

Win menaiki tangga menyusul suaminya.

Dapat Bright liat Win yang memasuki kamar dan menutup pintu dengan hati-hati. Karna terkadang Titan akan tiba-tiba terbangun karena mendengar bunyi keras.

"Semudah ini menidurkan Titan. Dia persis dirimu Win." Bright terkekeh.

"Apa aku mudah tertidur ?" Tanya Win sambil mengelus pelan lengan Bright.

Bright hanya mengangguk.

"Apa aku sudah bisa menidurkan Titan dikasur ?"

"Tentu."

Win yang tetap berdiri terus memperhatikan suaminya yang berusaha meletakkan Titan ke kasur dengan perlahan.

Setelah berhasil menidurkan anaknya dikasur Bright tetap pada posisinya, duduk dipinggir kasur sambil tersenyum pelan tanpa mengalihkan perhatiannya dari Titan, merasa bangga karna berhasil menjaga dan menidurkan anaknya.

"Dia bahkan belum meminum susunya, bagaimana bisa dia sudah tertidur."

"Eummm, dan aku yakin sebentar lagi anakku pasti akan terbangun dan menangis karna lapar." Win terkekeh sambil memperhatikan Titan yang sedang tertidur.

Bright tersenyum menatap Win kemudian menarik Win untuk duduk dipangkuannya.

"Dia juga anakku sayang."

Win tersenyum, melingkarkan tangannya ke leher Bright dan memberi kecupan di bibir suaminya.

"Terimakasih karna mau membantuku mengurus Titan.

Bright membalas senyuman Win dan memeluk erat Win.

. . . .

End

Sleep BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang