.
.
.
Disclaimer : sebagian karakter milik pMame, sebagian milik author @withmg alias saya ndes 😍
.
.
.
Part 3
.
.
.Sore itu, Aam mampir ke rumah Tharn sepulang kuliah. Dia menyempatkan diri walaupun rumah Tharn jauh dari universitasnya. Sebagai mahasiswi tahun ketiga, dia sebenarnya sangat sibuk. Setelah meminta izin kepada ibu Tharn, Aam masuk ke kamar Tharn. Ada hal yg benar benar harus Aam selesaikan dengan pacarnya.
Tharn terlihat kaget saat melihat seorang dibalik pintu, Aam tersenyum disana. Tharn mempersilahkannya masuk.
Aam duduk di sofa kecil dekat kasur. Dan Tharn dueuk diatas kasurnya. Menawari Aam minuman tapi Aam menolak.
"Kenapa tak bilang mau datang, aku bisa menjemputmu pulang kerja tadi" ujar Tharn.
"Tidak apa apa," Aam tertawa lirih.
"Apa? Apa ada sesuatu?"
"Apa PTharn tidak punya sesuatu untuk dikatakan padaku?" Tanya Aam hati hati.
"Apa?"
"P, kumohon katakan sesuatu"
"Tapi memang aku baik baik saja, N'aam"
"Beberapa kali, saat aku tak sengaja melihat kau tidur disini, aku mendengar kau mengigau. Menyebut nama seorang." Jelas Aam, "PTharn tak boleh terus terusan begini."
"Seseorang? Siapa?" Tanya Tharn penasaran. Ia sungguh penasaran.
"Type"
Deg! Tharn ketahuan sekarang. Tharn benar benar menjadi jahat sekarang.
"P. Aku tau kau tidak bahagia menjalin hubungan denganku. Aku tau meskipun aku yg mengajakmu berpacaran dulu, kupikir, aku bisa mengubahmu menjadi pribadi yg lebih ceria. Tapi trnyata tidak sama sekali." Aam berkata dengan suara rendah. Hati hati.
"Aam..."
"P. Kau tau? Aku selalu penasaran dgn apa yg ada dipikiranmu saat kita bersama. Kau selalu melihat sekelilingmu seakan mencari seseorang. Padahal didepanmu ada aku. Pacarmu!"
"Aam. Apa maksudmu?"
"Sudah cukup, PTahrn! Hentikan semua ini"
"Aam..." Tharn menghampiri Aam lalu duduk disamping gadis itu. Dia memegang tangannya dan mengusap setetes air mata dipipi gadis itu.
"Kalau kautak mencintaiku. Katakan saja, P"
"Aam..."
"Aku tidak apa apa"
Tharn hanya mampu menatap wajah gadis itu. Dia merasa buruk. Tak bisa berkata apapun.
"Apa orang itu, lelaki yg dibar tempatmu bekerja? Kau menatapnya dengan tatapan yg tak pernah aku dapat. Kau mencintainya? Dia yg kau cari? Apa dia Type yg selalu kau mimpikan???" Aam terus saja berbicara. Ia tak mau semuanya berlarut. Ia tak mau menahan kebahagiaannya juga kebahagiaan pacarnya.
"Maafkan aku, Aam" Tharn memohon, "aku hanya tak bisa mengatakan hal buruk padamu. Selama ini kau sangat baik padaku"
"P!" Aam membalas genggaman tangan Tharn, "Kumohon, jujurlah pada hatimu sendiri. Katakan padanya kalau kau mencintainya. Jangan pedulikan aku" kali ini Aam yg memohon pada Tharn.
"Tapi Aam, sepertinya dia tak menyukaiku" Tharn tertunduk.
"Apa kau sudah bertanya padanya?"
"Belum"
"Bodoh!" Aam kemudian terkikik. Dia tidak tahan dengan sikap lelaki dewasa didepannya. Sungguh? Dia bahkan tak bisa mengutarakan perasaannya sendiri? Tharn yg bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
THARNTYPE FINALLY TOGETHER
FanfictionKau takut? Kau takut melewati hal hal buruk bersamaku? Kau takut aku mati demi dirimu? Kau pikir cintaku seremeh itu sampai kau meninggalkanku hanya karena mimpi itu?" ---Tharn