.
.
.
Disclaimer : sebagian karakter milik PMAME sebagian milik author @withmg atau saya 😍
.
.
.
Part 5Malam itu Tharn benar benar menginap di apartemen Type. Type menatap Tharn yg masih terlelap di sampingnya. Memeluk tubuhnya erat. Type merasa sangat bersalah atas kejadian semalam. Meskipun Type juga kesal atas ulah Tharn yg mencoba membuatnya cemburu. Tapi itu semua tak akan terjadi kalau Type tak memulainya.
Type mencium pipi Tharn untuk membangunkannya. Ini sudah pukul tujuh, Type harus bersiap berangkat kerja.
Tharn membuka matanya perlahan. Berkedip kedip sebentar. Lalu tersenyum. Ia senang Typenya masih disampingnya. Tharn mengelus pipi lembut Type dan melepaskan pelukannya.
"Aku bermimpi banyak hal"
Type menaikan alisnya, "bernarkah?"
Tharn mengangguk tanda mengiyakan.
"Tapi hari ini aku harus kerja dulu, kau mau menceritakannya nanti kan saat kita dirumah?" Pinta Type.
"Khaaappp" suara manja Tharn membuat Type tersenyum.
Type beringsut turun, "aku mandi dulu"
"Type..." Tharn memanggil nama kekasihnya dgn sangat lembut, membuat siempunya nama berbalik menatapnya.
"Mandi bersama, yuk?"
"Tidak..." Type sedikit kaget, "Kita tak akan hanya mandi, aku harus bersiap kerja, Tharn"
Tharn sedikit kecewa tapi ia mengerti, "kalau begitu aku akan menyiapkan sarapan. Apa yg ingin kau makan, Type?"
Type tersenyum, "apapun..."
.
.
.Hari hari Tharn dan Type berjalan lancar seperti biasa. Tharn sempat mengutarakan kecemburuannya pada Type. Dan meminta Type agar tak membuka hati pada orang lain. Perasaan seperti ini membuat Tharn merasa buruk. Dia berpikir terlalu posesif. Tapi Type mengerti itu. Dia meyakinkan Tharn bahwa hatinya dan dirinya sudah milik Tharn. Tharn tak perlu mengkhawatirkan apapun lagi.
Malam itu Tharn tak ada jadwal di bar. Type juga pulang cepat. Akhirnya mereka menghabiskan waktu di kamar sambil menonton pertandingan sepak bola. Type bilang dia ingin bermain tapi ia lebih ingin menghabiskan waktunya bersama Tharn.
KAMU SEDANG MEMBACA
THARNTYPE FINALLY TOGETHER
Fiksi PenggemarKau takut? Kau takut melewati hal hal buruk bersamaku? Kau takut aku mati demi dirimu? Kau pikir cintaku seremeh itu sampai kau meninggalkanku hanya karena mimpi itu?" ---Tharn