sasaeng

5.1K 391 5
                                    

"Renjun seharusnya sikap mu tidak begitu" tegur jaemin yang kini sudah berada di sebelah renjun

"Tapi na! Klo dia slalu saja di biarkan dia tidak akan sadar kesalahannya, aku sudah cape slalu sabar menghadapinya! Dia slalh membuat onar! Slalu membuat masalah!" Ucap renjun yang meluapkan emosinya

"Tapi kau juga harus menahan emosimu, kamu harus ingat kalo dia masih anak-anak, mengertilah" tegur jeno yang kini sudah berada di antara jaemin dan renjun

Renjun mengehembuskan nafas kasarnya. "Baiklah aku akan coba lebih sabar menghadapi anak nakal itu!" Kata renjun

"Chenle, coba kamu cari jisung" kata jaemin

Chenle pun langsung pergi ke liar ruangan latihan, dia mencari jisung di mana-mana.

"Apakah anda melihat jisung?" Tanya chenle pada seorang laki-laki
"Tidak" jawab lali-laki itu

"Apa anda melihat jisung?" Tanya chenle kepada seorang wanita
"Ya. Sepertinya dia pergi ke arah toilet tadi" jawab wanita itu

Chenle langsung bergegas pergi ke kamar mandi.
"Jisungie!" Teriak chenle

Chenle terdiam karna tidak ada jawaban, dia bingung jisung di mana, karna di toilet banyak sekali pintu.

"Jisungie cepatlah latihan akan di mulai, kau tidak mau membuat yang lain bertambah membencimukan?" Teriak chenle

Kenapa tidak ada jawaban? Apa wanita tadi salah orang? Kemana jisung sebenarnya?"

"Iya nanti aku menyusul, kau duluan saja" kata jisung

Mendengar itu chenle sedikit lega, setidaknya dia sudah tau keberadaan jisung. Akhrinya chenle pun kembali ke ruang latihan.

***

Seorang laki-laki sedang terduduk terpuruk di sebuah toilet, matanya sudah di banjiri oleh buliran air. Bibirnya pun sesekali bergetar, bahkan nafasnya sudah mulai tersengal-sengal. Jisung menangis.

Aku tidak kuat, aku ingin bisa hidup dengan bahagia tanpa ada yang memarahi. Kenapa mereka tidak bertanya alasan ku terlambat, mereka hanya ingat untuk memarahiku. Batin jisung.

Jisung menyandarkan dirinya di tembok.
"Awww" ringis jisung yang kesakitan

"Kenapa punggungku sakit sekali? Bahkan di sentuh pun bisa terasa sakitnya" monolog jisung

Setelah jisung mulai tenang, jksung berdiri dan kembali ke tempat latihan.

"Nah karna jisung sudah sampai lebih baik kita mulai latihannya" kata pelatih

Mereka semua mulai berkumpul di tengah ruangan.

"Jisungie kemari..."
"Aww" ringis jisung karna haechan tanpa sengaja memegang punggungnya

"Apa apa?" Tanya haechan

"Tidak papa hyung, tadi aku hanya terkejut" kata jisung

"Yasudah kemarilah kau" kata haechan
Seketika jisung menutup matanya menahan rasa sakitnya karna lagi-lagi haechan memegang punggungnya.

*play music
Semuanya mulai berlatih, namun terlihat jisung yang sedikit tak fokus karna rasa sakit di punggungnya membuatnya susah untuk bergerak.

Sesekali jisung memejamkan matanya menahan rasa sakit itu.
Awww ini benar-benar sakit. Batin jisung yang sudah berkaca-kaca

Jisung bahkan sering kali curi-curi kesempatan untuk memegang punggungnya.

"Jisungie bisakah fokus?" Kata pelatih

Dengan berusaha keras dia menahan rasa sakit di punggungnya, sakit di punggungnya benar-benar mengganggu untuk dia berlatih.

Mian Hyung (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang