"Heh, anak seorang pelacur ternyata cantik juga. Aku akan menjualmu malam ini. Pasti banyak yang memperebutkan tubuhmu di sana."
"Jangan, Nyonya! Jangan! Deandra tidak mau dijual! Deandra mau di rumah saja!"
Deandra Marjeta, gadis tujuh belas tahun yang tengah mengiba pada seorang wanita separuh abad di hadapannya. Sejak tadi dia terus memohon agar dilepaskan dari cengkeraman dua penjaga di sebelahnya. Nasib buruk kini benar-benar terlihat jelas dalam hidupnya.
"Aku harus menyingkirkan apa pun yang bersangkutan dengan masa lalu suamiku, termasuk anak haram sepertimu. Baguslah ibu pelacurmu itu sudah mati. Sedikit mengurangi bebanku untuk menyingkirkan kalian."
"Tidak! Ibu bukan pelacur! Ibu Deandra orang baik!" bela Deandra sembari terus meronta-ronta.
Sayang, semua teriakan dan pembelaan Deandra tidak berguna, karena beberapa detik setelahnya, mulut itu dibekap. Deandra perlahan-lahan kehilangan kesadaran karena saputangan yang menutup mulutnya berisi obat bius. Kaki gadis itu melemah, tapi tak sampai jatuh ke lantai karena lengannya ditahan oleh dua laki-laki bertubuh kekar.
Senyum sinis tercipta di bibir Aretha selepas memberi titah pada bawahannya untuk membawa Deandra ke mobil. Sejenak Aretha memandang ke sekeliling sudut rumah yang dia pijaki. Tawanya kemudian terdengar, merasa senang atas penderitaan hidup yang Deandra dan mendiang sang ibu alami.
Rumah kumuh ini lebih tepat dijadikan penangkaran tikus daripada ditinggali manusia. Ya, seperti itu pemikiran Aretha. Hatinya bersorak gembira mengetahui bahwa perempuan yang pernah menghabiskan malam bersama suaminya menjalani kekurangan dalam segala hal. Bahkan sampai ajal menjemput, mendiang ibu Deandra tidak sempat lagi bertemu dengan ayah Deandra.
Puas merasakan bahagia di tempat yang menjadi penderitaan Deandra, Aretha menuju mobilnya. Tidak lama setelah itu, mereka keluar dari area kumuh yang sangat menjijikkan untuk kaum kelas atas seperti Aretha. Kalau bukan demi menjemput Deandra dan menjualnya ke tempat prostitusi, Aretha bersumpah tidak akan mau datang ke sana.
"Dandani dia sebaik mungkin. Aku akan mengirimnya ke kelab malam milik temanku. Gadis ini akan dibayar mahal, lalu menghasilkan banyak uang karena tubuh indahnya," titah Aretha pada sang asisten pribadi sesaat setelah mereka sampai di sebuah apartemen elit.
Laki-laki tadi mengiyakan perintah sang atasan tanpa membantah. Sejenak dia memandangi tubuh tidak berdaya Deandra penuh iba. Gadis selugu itu dipaksa menjalani kerasnya hidup seorang diri dan sekarang ditambah akan mendapat tekanan mental di tempat prostitusi.
Beberapa jam setelah kesadarannya hilang total, Deandra akhirnya terbangun. Perlahan dia menggeliat, hingga teringat apa yang sudah terjadi sebelumnya. Gadis itu hendak turun dari ranjang, tapi tangan dan kakinya yang terikat mencegah niatnya.
Keterkejutan melanda hati gadis itu, ketika menyadari bahwa dirinya terikat di sebuah tempat yang bagus. Pikiran Deandra berkecamuk, hatinya menjerit saat tahu pakaiannya sudah berganti. Gaun hitam selutut yang mengekspos dadanya membuat Deandra menjerit keras. Tidak, Deandra tidak mau dijual. Deandra tidak mau memakai pakaian seperti ini di hadapan laki-laki yang akan mencicipi tubuhnya.
"Sudah bangun?" Pertanyaan itu membuat Deandra mengalihkan pandangan ke ambang pintu. Di sana, Aretha berdiri penuh kesombongan. Deandra bergidik ketika Aretha mendekat dan membelai rambut panjang miliknya. "Harus kuakui, kamu cantik, dan untuk itu pantas dibayar mahal."
"Tidak!" teriak gadis itu diiringi tetesan air mata.
"Kamu bisa hidup enak, Deandra." Ucapan Aretha terdengar penuh ejekan.
"Deandra tidak mau, Nyonya! Deandra tidak mau! Lepaskan Deandra! Nyonya jangan ganggu Deandra, karena Deandra tidak pernah ganggu Nyonya!"
Teriakan putus asa Deanda dan air mata itu malah membuat Aretha tertawa bahagia. Dia akhirnya duduk di sisi gadis yang masih terbaring dengan tangan meronta-ronta. Setiap kali memikirkan Deandra dan ibunya, hati Aretha selalu sakit. Dan ya, gadis itu memohon untuk dilepaskan dengan alasan tidak pernah mengganggu Aretha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis sang Tuan(Sudah Terbit)
RomanceCERITA INI SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK CETAK DAN EBOOK BACAAN DEWASA! ANAK KECIL TOLONG JAUH-JAUH! Deandra Marjeta berada pada penderitaan yang tidak pernah dia bayangkan. Hendak dijual, lalu dijadikan pelacur adalah hal terburuk yang dia alami sela...