First of all, terimakasih untuk kalian yang sudah setia membaca cerita ini. Karena ini part terakhir, boleh aku minta kalian meramaikannya? Minta vote dan komen yang banyakkk. Hehehe.
Happy reading.
Hatinya telah mati, lalu membeku. Segala usaha untuk meluluhkan Darel juga telah dilakukan. Namun, yang Rosuella dapati adalah rasa sakit bertubi-tubi.
Tidak hanya luka batin, tetapi suaminya juga memberi luka fisik. Sampai mati pun Rosella tidak akan melupakan siksaan Darel yang sangat kejam, hingga berujung harus dirawat inap sebab dehidrasi dan luka pada organ vitalnya.
Cinta, Rosella mencintai Darel dan ingin memiliki laki-laki itu. Usahanya bahkan tidak main-main, tetapi kini dia mengakui bahwa dirinya terlalu lelah untuk berjuang. Menyerahkan hati pada laki-laki kejam seperti itu hanya membuat Rosella mati secara perlahan.
Perempuan itu berdecih muak atas kesetiaan yang Darel junjung tinggi, tetapi nyatanya telah dia langgar juga. Kejadian sejak kemarin sudah Rosella rekam baik-baik dalam ingatannya; Darel yang pergi ke hotel bersama perempuan, lalu berlanjut membawa seorang gadis dari kelab ke penthouse.
Jalang kecil sialan! Darel sialan! Semua sialan!
Masih banyak lagi umpatan dan makian yang Rosella layangkan di dalam hati. Hatinya sudah seperti ayam bakar hangus sejak kemarin, ditambah satu fakta kalau suaminya menginap di penthouse bersama seorang gadis.
Deandra, dia pasti yang bernama Deandra. Aku tidak akan melepaskannya kali ini!
Setelah semua rasa sakit yang diterima Rosella, pelecehan, dan tidak dihargai sebagai istri, dia bersumpah akan memberi pembalasan bagi Darel. Satu tahun tersiksa telah menyadarkan perempuan itu bahwa Darel memang tidak akan tersentuh. Percuma saja Rosella membuang jauh harga dirinya. Kenyataannya, sang suami tetaplah si liar yang tidak bisa dikendalikan.Tidak ada pernikahan impian, tidak ada kehamilan, tidak ada bayi, dan tidak ada kehidupan normal layaknya pengantin. Jiwanya telah memasrahkan semua itu pada waktu Darel kembali meninggalkannya saat di rumah sakit. Segala impian Rosella bersama Darel telah hancur bagai beling-beling kaca berserakan di lantai.
Cantik dan memiliki harta, dua hal yang selalu Rosella banggakan dulu, hingga penuh percaya diri bisa mendapatkan laki-laki mana pun untuk diajak kencan atau berakhir semalam di hotel. Demi bisa menjamah kulitnya, para laki-laki itu rela berlutut dan memohon. Namun, bersama Darel, Rosella-lah yang tampak seperti jalang.
Permainan akan aku ambil alih, Darel. Kita akan segera bersenang-senang.
Seringai tercipta di bibirnya, sebelum dia turun dari mobil setelah melihat Darel meninggalkan area basemen seorang diri. Rosella yakin laki-laki itu tidak akan kembali dalam waktu yang lama, karena dia telah merencanakan semuanya. Gudang penyimpanan minuman salah satu hasil pabrik Darel terbakar. Pelakunya adalah suruhan Rosella, hanya untuk membuat Darel pergi dari sisi Deandra.
Semua risiko Rosella abaikan. Persetan baginya jika di siang hari seperti ini kota menjadi heboh sebab kebakaran hebat itu. Jika bisa mengundang segala jenis setan untuk membantunya balas dendam, Rosella pun pasti sudah melakukannya.
Dengan langkah penuh keyakinan, Rosella memasuki lift diiringi dua laki-laki berbadan besar. Dia tersenyum miris, membayangkan Darel memberi Deandra sebuah hunian mewah. Sementara dirinya sendiri belum pernah diberi apa pun oleh Darel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis sang Tuan(Sudah Terbit)
RomanceCERITA INI SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK CETAK DAN EBOOK BACAAN DEWASA! ANAK KECIL TOLONG JAUH-JAUH! Deandra Marjeta berada pada penderitaan yang tidak pernah dia bayangkan. Hendak dijual, lalu dijadikan pelacur adalah hal terburuk yang dia alami sela...