Happy Reading📖
"Sekarang lo minggir pahlawan kesiangan. Kami mau ambil nih bocah!" Teriak pria tambun itu kearah Atha.
"Tidak, pergi sana lo semua!!!"
Pria berbadan besar itu semakin mendekat kearah Ayra dan Atha sambil tertawa mengejek. Namun langkahnya terhenti karena sirene polisi yang terdengar nyaring. Ketiga pria berbadan besar itu meneguk ludah dengan kasar. Lagi-lagi misi mereka untuk mendapatkan anak kecil penghasil uang itu gagal.
"Arghhh sial." Umpat pria itu.
"Jangan bergerak!!" Lima orang polisi datang memerintah sambil mengacungkan pistol kearah preman itu.
Perlahan pria tua yang bernama Petrus dan anak buahnya diboyong kemobil polisi dan mereka tentu saja akan berakhir dipenjara.
"Ayra!!!" Teriak Tio kearah Ayra yang masih ada dipelukan Atha. Ayra menoleh melihat sang papa dengan stelan kemeja putih dan rambut berantakan.
"Papa, hiks .... hiks .... hikss," Ayra turun dari pelukan Atha dan berjalan kearah Tio.
"Alhamdulillah, anak papa selamat. Ayra gak usah takut lagi sayang. Penjahatnya udah ketangkap, om petrus ternyata orang jahat, untung papa datang tepat waktu."
"Iya pah, kakak ganteng itu juga sudah menolong Ayra dan bawa Ayra kabur dari penjahat tadi." Ayra menunjuk kearah Atha yang menunduk.
***
Kini Ayra dan Atha tiba disalah satu masjid besar dipusat kota, karena masjid itu memang salah satu masjid terdekat dan menjadi pusat beribadah bagi orang-orang muslim yang menjalankan ibadah shalat.
Atha memarkirkan mobil yang baru saja ia beli dari hasil tabungannya selama satu tahun. Awalnya ia berpikir untuk tidak membeli mobil karena tidak terlalu diperlukan, tapi mengingat keadaan Ayra yang suka ceroboh dan petakilan ia jadi berinisiatif untuk membeli kendaraan roda empat itu. Apalagi kalau mereka benar-benar sudah menikah, kan kendaraan itu amat sangat berguna bagi keluarga sejahtra. Sa aloh, pemikirannya jauh banget.
Sayup-sayup terdengar suara iqomah dari dalam masjid. Ada banyak sekali jamaah yang datang untuk menunaikan panggilan Allah Swt. Atha berdecak kagum pada orang-orang yang ada disana.
Ayra sudah mengambil air wudhu kekamar mandi khusus perempuan, begitupula dengan Atha.
"Allhu Akbar."
Seluruh jamaah yang shalat disana melaksanakan ibadah dengan amat sangat khusyuk.
Setelah Ayra dan Atha menunaikan ibadah shalat ashar, kini mereka tengah memakai sepatu masing-masing. Atha selesai memasang sepatunya terlebih dahulu, netranya beralih kearah Ayra yang fokus mengikat tali sepatu. Atha jadi membayangkan bagaimana nantinya kehidupan pernikahan antara dirinya dan Ayra.
"Alhamdulillah selesai." Ucap Ayra dengan rasa syukur. Ia berjalan kearah Atha.
"Om, kita pulang nih?" Tanya Ayra sudah tidak sabaran. Pasalnya gadis itu ngantuk dan ingin sekali molor alias tidur sampai adzan magrib membangunkannya. Biasalah kelakuan gadis pemalas.
Sejak Atha masuk kedalam kehidupannya ia jadi jarang bolos sekolah dan jarang bertemu para sahabat-sahabatnya.
"Bentar, temani saya ke panti asuhan dulu!"
"Ngapain om?"
"Mau nyamperin anak-anak saya."
"Ha? Om udah punya anak?" Tanya Ayra dengan wajah polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukhty Bar-bar{Completed}
Teen Fiction{FOLLOW, SEBELUM BACA } Hanya cerita klise antara cewek yang sering disebut ukhty bar-bar(anak SMA) dengan seorang polisi tampan yang saling jatuh cinta dan akhirnya menikah... Sesimple itu! Konflik gak berat, karena kehidupan nyata udah cukup bera...