(16) : Perkara Instagram

724 110 16
                                    

Happy Reading 📖

"Sekarang pelajaran kita berikutnya adalah mengenai perang dunia. Mungkin, anak-anak ibu sekalian ada yang sudah pernah mendengar tentang perang dunia 1 dan perang dunia ke 2." Seorang guru wanita paruh baya tengah menjelaskan mata pelajaran sejarah peminatan.

Olive adalah salah satu dari sekian murid dikelas 12 ips 1 itu yang paling bersemangat mendengarkan guru itu menjelaskan, karena gadis itu sangat menyukai pelajaran tentang sejarah.

Hanya sedikit dari mereka yang tertarik dengan pelajaran mengenai masa lalu itu terutama Ayra, atau lebih tepatnya gadis itu sama sekali tidak pernah suka belajar, kecuali pelajaran penjas. Nah, kalau jam pelajarn penjas ia adalah salah satu perempuan yang langsung ikut turun tangan kelapangan sepak bola untuk bertanding dengan para laki-laki.

"Perang dunia 1 adalah perang terbuka yang melibatkan banyak negara-negara di dunia, perang ini berawal dari persaingan antara negara-negara kuat di Eropa dan puncaknya adalah ketika peristiwa terbunuhnya pangeran Franz Ferdinand, ahli waris takhta kekaisaran Austria-Hungaria yang ditembak mati oleh teroris Siberia."

Tak sengaja guru yang bernama bu Rani itu menatap kearah Ayra yang sedang melamun. Bukannya memperhatikan kedepan, gadis yang duduk dipojok kelas itu malah menatap keluar jendela.

"Kamu yang duduk paling pojok!"  Seru bu Rani sambil menunjukkan tangannya kearah Ayra yang duduk paling pojok.

Semua murid-murid yang ada di kelas itu menatap kearah Ayra dengan serentak. Namun Ayra yang dipanggil belum mendengar teguran dari sang guru.

"Itu namanya siapa? Kenapa gak nyahut-nyahut saya panggil?"  Tanya Bu Rani sedikit kesal.

Olive menyenggol pelan bahu Ayra.

Ayra tersentak kaget dan menatap kearah Olive, teman sebangkunya.

"Kenapa?" Tanya Ayra dengan ekspresi datar.

"Bu Rani dari tadi manggil elo tuh."

Otomatis kepala Ayra berputar untuk melihat sang guru yang dari tadi sudah panas dingin melihat Ayra.

"Ibu manggil saya?"

"Nama kamu siapa?" Tanya bu Rani to the point.

"Ayra bu." Guru paruh baya itu tampak sedang membuka buku besar yang mungkin merupakan daftar nilai dari para siswa-siswi kelas 12 IPS 1.

"Ayra Irdina?" Tanya bu Rani memastikan.

"Iya bu."

"Oke, coba jelaskan kembali apa yang barusan saya katakan tentang pelajaran kita ini!" Oh ayolah, Ayra sedikitpun tak memahaminya. Bahkan nama guru paruh baya itu ia tidak tahu.

"Ayo coba, saya mau tahu apa aja yang kamu dengar dari penjelasan saya barusan!"

Ayra tertunduk diam.

"Oke, silahkan kamu keluar dari kelas saya!!!!" Perintah bu Rani dengan suara menggelegar.Wajah Ayra mendongak untuk melihat guru yang baru saja membentak itu.

"Kamu dengar saya kan, sekarang kamu keluar!"

Mata Ayra memicing, mulutnya mendecih pelan.

"Keluar anak sialan!!!!"

Pukkk

Satu spidol sudah melayang dan tepat sasaran mengenai kepala Ayra.

"Iya, saya keluar dengan senang hati bu." Ayra berjalan menuju keluar kelas sambil mengusap bagian kepalanya yang terkena lemparan spidol tadi, uh sungguh malang nasib gadis bar-bar itu.

Ukhty Bar-bar{Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang