Happy Reading.
Author pov.
Ujian Nasional yang cukup menguras pikiran, hati dan perasaan telah berakhir. Akhirnya anak-anak kelas dua belas itu dapat menghirup udara segar, terlebih lagi oleh Ayra.
Ayra tidak perlu lagi repot-repot keluar masuk ruang Bk dan tidak lagi mendengar ceramah-ceramah para guru-guru. Namun ia akan merindukan momen-momen itu, pasti.
Kini SMA mereka mengadakan acara penammatan siswa-siswi kelas dua belas dengan sangat meriah.
Anak laki-laki memakai jas berwarna hitam dan didalamnya memakai kemeja panjang berwarna putih, dengan tampilan rapi itu banyak laki-laki yang tadinya jelek, malah jadi terlihat tampan.
Sedangkan para cewek-cewek mengenakan kebaya berwarna silver yang senada dengan jilbab mereka masing-masing (Bagi siapa yang pakai jilbab).
Ayra terus saja memandangi bentuk tubuhnya didepan cermin yang tersedia dikelas mereka itu, sehingga banyak ciwi-ciwi Millesone yang protes karena tak kunjung mendapat giliran untuk bercermin.
"Ay, gantian dong. Dari tadi lo ngaca mulu, kita juga mau ngaca tahu..".
Protes salah satu temannya yang bernama Putri.
"Bentaran, lipstik gue ketebalan kayak kantong pejabat". Celutuk Ayra, tangannya sibuk memegang tisu untuk memoles bibirnya.
"Dari tadi bentar-bentar mulu lo Ay, kapan sih udahannya?". Sewot Putri lagi. Ciwi-ciwi Millesone sudah pada berbaris dibelakang dengan raut wajah kesal.
Ayra mendengus pelan, ia segera menghapus sedikit demi sedikit riasan yang ada dibibirnya.
"cek cek satu dua, kepada siswa-siswa kelas dua belas agar segera hadir diacara agar acara kita ini dimulai".
Suar seorang Mc terdengar dari arah panggung, sontak Ayra buru-buru menghapus lipstik yang katanya tadi ketebalan kayak kantong pejabat, karena lipstiknya susah banget dihapus gaes!
"Ay!! Ayo buruan, ini acaranya udah mau dimulai".
"Bentar dulu, bantu gue lepasin lipstik sialan ini dong!".
"Gak usah, tetap cantik kok, ayo buruan!". Tanpa meminta persetujuan Ayra, Olive langsung menarik tangan gadis itu kearah lapangan.
Ayra menghela frustasi, saat ini wajahnya begitu banyak polesan yang membuat ia merasa risih.
***
Ayra dan Olive berjalan dengan tergesa-gesa. Ayra yang tidak terbiasa memakai kebaya malah berjalan seperti robot sedangkan Olive terlihat anggun dan cantik.
Orang-orang memandangi kedua gadis yang berjalan itu. Beberapa dari mereka melihat dengan takjub dengan wajah Ayra ataupun Olive yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa, gak bisa dipungkiri lagi kalau Ayra dan Olive terlihat sama-sama cantik.
"Gila, itu ukhty bar-bar bisa termodifikasi jadi kayak cewek beneran yah, gue baru nyadar kalau dia ada sisi jiwa ceweknya". Celutuk salah satu cowok yang pernah mengusik Ayra bernama Reza.
"Iya lah, orang dia cewek". Balas teman yang ada disampingya.
"Arghh, nyesel gue udah nyari gara-gara ama dia. Gue pengen gebet tuh si ukhty bar-bar, kira-kira bisa gak yah?".
"Dia mana mau sama cowok modelan kayak lo!".
"Sialan lo!".
"Coba lo gebet cewek yang ada disampingnya aja, si Olive".
"Olive?".
"Iya!".
Reza tampak berpikir sejenak, lalu senyumnya menyeringai seperti iblis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukhty Bar-bar{Completed}
Genç Kurgu{FOLLOW, SEBELUM BACA } Hanya cerita klise antara cewek yang sering disebut ukhty bar-bar(anak SMA) dengan seorang polisi tampan yang saling jatuh cinta dan akhirnya menikah... Sesimple itu! Konflik gak berat, karena kehidupan nyata udah cukup bera...