13. Donat

12 3 0
                                    

"Hoaaamm."

Darra menguap seraya menggeliatkan badannya. Rasanya badan Darra sangat sakit seperti habis di gebukin orang sekampung.

Darra menelan saliva nya kasar, rasanya tenggorokan dia sangat kering dan butuh asupan air mineral. Darra melirik jam dinding sekilas, ternyata jam baru menunjukan pukul 02:00 dini hari. Akhirnya Darra segera bangun dan menyingkirkan selimut yang menutupi seluruh tubuhnyaDarra bergegas menuju dapur. Tetapi saat langkah kakinya ingin menginjak tangga terakhir, tiba-tiba saja Darra melihat seseorang yang sedang tertidur membelakanginya di atas sofa.

Perlahan tapi pasti Darra berjalan mendekat ke arahnya. Betapa terkejutnya Darra saat melihat orang yang sedang tertidur pulas itu adalah Elang!

"Berarti Elang beneran nungguin gue dong?" -tanya Darra dalam hati.

Darra sangat merasa bersalah. Elang begitu baik mau menunggunya dan hanya tidur di atas sofa tanpa selimut. Tapi Darra tiba-tiba tersadar, kalau Elang tidur tidak memakai baju.

Apakah cowok itu tidak kedinginan?

Kemana baju Elang?

Tanpa pikir panjang, Darra pun melupakan niatnya untuk ke dapur dan kembali ke kamarnya untuk mengambil selimut.

Perlahan Darra menyampirkan selimut itu di atas tubuh Elang. Wajah Elang sangat polos saat sedang tertidur.

Elang yang tiba-tiba membuka matanya membuat Darra tersentak kaget. Tapi sedetik kemudian Elang memejamkan matanya lagi.

Tak mau terlalu lama berada di sini, Darra akhirnya kembali ke kamar untuk melanjutkan mimpinya. Tenggorokan Darra sudah tidak haus lagi. Rasanya dia ingin tidur saja.

***

Pagi telah tiba, samar-samar sinar matahari masuk lewat celah jendela kamarnya. Darra terbangun dan langsung menuju toilet untuk sekedar mencuci muka.

Setelah itu Darra turun ke bawah berniat untuk melihat Elang. Namun sesampainya di sana Elang sudah tidak ada. Bahkan selimut yang Darra sampirkan di tubuh Elang semalam sudah terlipat rapi di sisi sofa.

"Elang!" panggil Darra namun tidak ada yang menyahut.

Bi Ijah datang dari arah dapur, "Den Elang nya sudah pulang non." kata Bi Ijah pembantu di rumah Darra.

"Kapan Bi?"

"Tadi subuh-subuh. Katanya ada urusan. Tapi tadi Den Elang titip ini buat non Darra." kata Bi Ijah seraya menyodorkan sebuah kotak dengan tulisan jco.

Bi ijah pun pamit ke belakang untuk mengerjakan tugasnya kembali. Sementara Darra masih terpaku menatap donat yang ada di genggaman tangannya.

Baru saja ingin membuka donat tersebut, sebuah surat yang terlipat rapi jatuh tepat di kakinya. Darra menaruh donat itu di atas meja terlebih dulu dan mulai membuka surat yang berasal dari donat tersebut.

To. Darra

Jangan sedih, gue tau lo kayak gini gara-gara Daniel kan. Donatnya di makan ya! gue beli ini karena lo sama manisnya sama donat, hehe.

-E

-E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang