delapan belas

14 1 0
                                    

Tak terasa hari sudah malam dan Azka masih setia menemani Diana untuk bercerita

"Emm ma udah malem Azka pamit pulang ya"ujar Azka

"Ou ya udah kalo gitu"jawab Diana

"Yuk aku anter"ujar Devano

"Eh udah gak usah aku bisa pulang sendiri kok naik taksi"jawab Azka

"Udah sayang dianter sama Devano aja mama gak mau nanti calon menantu mama kenapa-napa"ujar Diana

"Emm ya udah deh,kalo gitu Azka pamit ya ma assalamualaikum"pamit Azka

"Iya waalaikumsalam,Devano jaga calon menantu mama baik-baik"

"Iya ma"jawab Devano
****
Keesokan paginya seperti biasa Azka dijemput oleh Devano

"Assalamualaikum"salam Devano

"Waalaikumsalam,eh Devano"

"Hehe iya tan"jawab Devano sambil mencium punggung tangan Rani

"Ya udah masuk dulu tante panggil Azka dulu"ujar Rani berlalu pergi untuk memanggil Azka

"Azka didepan udah ada Devano"panggil Rani didepan pintu kamar Azka

"Iya ma"jawab Azka

Setelah itu Azka langsung keluar kamarnya dan menuju kebawah.

"Kalian sarapan dulu atau mau bawa bekal aja?"tanya Rani

"Bawa bekal aja ma"jawab Azka

"Ya udah tunggu ya mama siapin bekal dulu buat kalian berdua"ujar Rani sambil menyiapkan bekal

"Eh ada Devano"ujar Bambang yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Iya om"jawab Devano sambil mencium tangan Bambang

"Nih bekal buat kalian jangan lupa dimakan ya"ujar Rani sembari membawa dua tempat Nasi untuk Azka dan Devano

"Ya udah ma pa kita berangkat dulu ya assalamualaikum"pamit Azka sambil mencium tangan ortunya

"Iya kalian hati-hati ya"

Setelah itu mereka langsung pergi ke sekolah dan tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di sekolah

"Yuk"ajak Devano

Tidak lama mereka sampai bel masuk berbunyi pertanda upacara akan segera dimulai

Ketika kepsek sedang menyampaikan binaannya untuk murid-muridnya ponsel Azka bergetar

Drtttt...drttttt....

Azka mengambil ponsel disakunya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan.

0831********

"Lo tunggu pembalasan gue Azka Aqila Qirani"pesan yang dikirim

Setelah membaca itu Azka mengernyitkan dahinya bingung.

"Siapa sih yang kirim pesan kek gini"gumam Azka

"Ada apa az?"tanya Zanna

"Eh..gak,gak ada apa-apa kok"jawab Azka

Setelah selesai upacara semua murid diberi waktu istirahat 15 menit dan mereka langsung menuju kantin semuanya

"Gue ke toilet dulu ya"ujar Azka tanpa persetujuan dari kedua sahabatnya ia langsung nyelonong pergi ke toilet.

"Hah akhirnya lega juga"ujar Azka setelah melakukan panggilan alamnya.

Ketika ia sedang merapikan bajunya tiba-tiba.....

Brakkkkkk.....

Suara pintu toilet yang terbuka akibat tendangan seseorang Azka pun terlonjak kaget akibat gebrakan pintu itu.

"Gue kan udah bilang sama lo jauhin Devano atau lo bakalan tersiksa seumur hidup"ancam Glaris

"Terserah"jawab Azka acuh

"Lo tu ya,kalian berdua tahan dia"ujar Glaris pada kedua dayangnya itu.

"Lo akan tau akibatnya karna lo udah berani ngelawan gue"ujar Glaris penuh kebencian

Di toilet itu terjadi aksi bully dan sekarang Azka tidak sadarkan diri akibat ulah Glaris.

"Azka le toiletnya lama bener deh perasaan"ujar Kaila

"Au deh tu anak lama banget"Zanna ikut menimpali.

"Apa kita susul ke toilet aja"usul Kaila

"Emmm ta udah yuk"

Mereka pun menyusul ke toilet untuk mencari Azka

"Azka lo didalem"panggil Zanna

"Kok gak ada jawaban"ujar Kaila

"Tapi kalo gak ada orang gak mungkin pintu nya ditutup"

"Ya juga ya"

"Emmm apa kita dobrak aja"usul Zanna

"Ya udah deh"

1

2

3

Gubrakkk....

Pintu berhasil dibuka oleh Zanna dan Kaila.mereka terkejut melihat apa yang didepan mereka sekarang.

"Azka"panggil mereka berdua

"Haduh gimana ini"ujar Zanna khawatir

"Emmm gue coba telpon Devano deh"usul Kaila

"Ya udah li telpon aja sekarang"ujar Zanna dan Kaila menelpon Devano

Tidak lama Kaila menelpon, Devano sudah berada di toilet dan sudah ramai yang mengerubungi.

"Azka"panggil Devano

Devano pun langsung membawa Azka keluar dari toilet menuju ke RS

Ortu Azka sudah dikabari oleh Zanna dan mereka sekarang sedang berkumpul di depan ruangan icu,dokter pun keluar dari ruangan.

"Dok bagaimana keadaan anak saya?"tanya Rani khawatir pada dokter

"Anak ibu tidak apa-apa hanya saja jambakan yang dilakukan itu cukup keras sehingga anak ibu mengalami sedikit trauma"jawab dokter.

"Trauma dok?"kaget Rani

"Iya buk,tapi ibu tidak perlu khawatir karna jika dia bahagia dia akan melupakan semua kejadian yang terjadi pada dirinya jadi tolong selalu buat dia bahagia"jelas dokter.

"Ya udah dok makasih,apa saya boleh masuk?"tanya Rani kepada dokter.

"Silahkan tapi satu persatu karna pasien harus istirahat total untuk penyembuhan nya"jawab dokter





Cepet sembuh Azka author jadi sedih:'(😔

Jangan lupa vote and komen👌

See you💣

Cool GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang