tiga puluh

13 1 0
                                    

Keesokan paginya Azka bangun lebih awal dari biasanya.

"Pagi ma"sapa Azka pada mamanya yang sedang memasak didapur.

"Pagi,tumben pagi-pagi gini udah rapi"ujar Rani tanpa mengalihkan pandangannya.

Azka tidak menggubris omongan mamanya dia langsung duduk di meja makan dan membuka ponselnya.

DevanoA💣

"Pagi"

"Juga"

"Hari ini aq jemput ya"

"Bleh"

"Ya udah see you😗"

"See you to"

Setelah itu Azka langsung mematikan ponselnya karna ada papanya.

"Pagi"ujar Bambang

"Pagi"ujar Azka dan mamanya

"Tumben udah siap aja"ujar Bambang dan hanya dibalas senyuman oleh Azka.

"Assalamu'alaikum"salam seseorang

"Pantesan aja bangun pagi"ujar Bambang dan Azka hanya cengengesan dan membuka pintu

"Wa'alaikumsalam"jawab Azka

"Udah siap?"tanya Devano

"Udah"jawab Azka

Azka pun masuk kembali untuk mengambil tasnya dan pamit kepada kedua ortunya.

"Ma pa Azka ke sekolah dulu ya"pamit Azka menyalami ortunya

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Setelah itu Azka keluar menemui Devano dan mereka langsung pergi ke sekolah.

Setelah sampai di sekolah Devano dan Azka langsung menuju ke kelas mereka.

"Dev,kamu kenapa?"tanya Azka melihat wajah Devano yang tidak tentu.

"Aku gapapa kok"jawab Devano tersenyum

Azka hanya diam mungkin nanti Devano akan menceritakannya sendiri.
****
Bel masuk sudah berbunyi 2 menit yang lalu semuanya berjalan dengan lancar namun tiba-tiba ponsel Devano bergetar.

"Emm buk saya permisi sebentar mau angkat telpon"izin Devano kepada guru yang mengajar.

"Iya silahkan"

Setelah itu Devano keluar dang mengangkat telpon.setelah selesai ia langsung balik ke kelas.

"Emm buk maaf tiba-tiba saya ada urusan mendadak saya boleh pamit pulang?"izin Devani dengan wajah cemas.

"Iya sudah"

"Makasih buk"jawab Devano dan ia langsung mengambil tasnya dan langsung keluar kelas.

"Devano mau kemana?kok kayanya buru-buru banget?apa dia ada masalah?"batin Azka
****
Bel istirahat sudah berbunyi.

"Az kantin yuk"ajak Zanna

"Gak deh"jawab Azka

"Lo emangnya gak laper az?"tanya Kaila

Azka hanya menggeleng ntah lah yang ada dipikirkannya sekarang hanya Devano

"Ya udah deh kalo gitu kita ke kantin dulu ya"ujar Zanna.

Setelah Zanna dan Kaila pergi ke kantin Azka sendiri dikelas.

"Kasian banget ya yang ditinggalin sama pacarnya"ujar Glaris tiba-tiba Di depan Azka

Azka hanya diam.

"Haduh kayanya udah mulai renggang nih yang pacaran kasian banget sih"ujar Glaris lagi namun Azka tetap diam.

"Eh gue itu ngoming sama lo,lo punya mulut gak"kesal Glaris karna Azka dari tadi hanya diam.

Azka bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan Glaris dikelasnya.ntah lah hari ini dia sangat malas untuk berdebat.

Azka pergi ke rooftop tempat biasanya dia bolos.

"Lo berubah dev"gumam Azka dan akhirnya dia terlelap disana.
****
Bel pulang sudah berbunyi 2 menit yang lalu namun Azka masih setia untuk memejamkan matanya.

"Az bangun udah pulang"ujar Zanna membangunkan Azka.

"Emmmmmm"bangun Azka.

"Yuk"ajak Kaila dan mereka bertiga pergi untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Az malming kita nginep rumah lo ya"ujar Kaila sedangkan Azka hanya mengangguk saja.

"Ya udah dada guys"ujar Kaila dan mereka pun pergi meninggalkan sekolah.
****
Setelah Azka sampai dirumah dilihatnya mama dan papanya sedang bersiap-siap ntah mau pergi kemana ia pun tak tau.

"Azka kamu udah pulang nak"ujar Rani dengan wajah sedihnya.

"Mama kenapa?"tanya Azka bingung

"Kira harus segera ke Jogja sayang eyang  kritis"ujar Rani

"Apa ma"kaget Azka.

"Kamu siap-siap ya kita berangkat sekarang"suruh Rani.

Azka hanya mengangguk dan ia bergegas bersiap-siap untuk pergi ke kampung halaman mamanya dilahirkan.
****
"Dokter gimana keadaan anak saya?"tanya Riska.

"Adila kritis dan kemungkinan besar tidak bisa kami selamatkan tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk penyembuhan Adila"ujar dokter.

Semua yang berada disitu rasanya seperti tersambar petir disiang bolong,Devano yang mendengarkan itupun rasanya dia tidak berdaya lagi.

"Dokter pasien mengalami kejang-kejang yang hebat dok"ujar suster yang tiba-tiba keluar dari ruangan Adila dengan tergesa-gesa.

"Dok lakukan yang terbaik dok buat anak saya"ujar Riska yang menangis dipelukan suaminya.

Dokter itupun masuk keriangan Adila dan melakukan segala cara untuk menyelamatkan nyawanya.





Sampai sini dulu ya ntar lanjut lagi,maaf kalo author sering latepost🙏

Voment😊
See you🎈


Cool GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang