Makasih udah baca cerita ini yaa, makasih kalian juga ada yang antusias nunggu cerita ini❤️❤️❤️
Semoga kalian tetap suka sama ceritanya, kalau ada typo maafin haha🤭Aku mau tanya gimana kesan pertama kalian baca cerita ini dari awal sampai chapter sekarang?
Apa harapan kalian untuk cerita ini?Oh iya aku udah bikin trailer cerita ini mungkin akan aku upload di wattpad untuk next chapter. Jadi hari ini trailernya aku post dulu di instagram, kalau kalian mau nonton dulu cek angelsiagiann, mau sekedar nonton tanpa follow gapapa kok. Akunnya gak di privasi hehe 😊😊😊
***
Gue gak mau lo terluka, gue mau jadi penyembuh dari luka yang tercipta dari masa lalu lo. - Austin Secret.Juwita, Elina, Yolan sudah ada di sekolah sejak awal. Tak terasa hari ini acara pensi akan berlangsung. Ketiganya sedang melanjutkan tugas kemarin yang belum selesai, seperti membersihkan bekas dekor panggung, dan tata letak barang-barang yang lainnya. Sampai semua di rasa cukup barulah mereka sarapan di kantin.
Derum motor saling bersahutan dari gerbang sekolah hingga parkiran. Ketiga gadis itu juga baru selesai sarapan. Austin, Lucas, David, Daniel, Kiki, Koko dan Alex baru saja sampai.
Juwita terkejut bukan main yang di katakan Austin kemarin benar adanya. Kemarin Austin menggunakan motor ninja bewarna putih sekarang mejadi hitam pekat. Sultan bebas. Motornya juga terlihat baru.
"Lo beneran ganti motor?" tanya Juwita. Austin menghampiri Juwita di depan pintu masuk kantin.
"Iya kemarin beli."
Mata Juwita melotot. Sedangkan Austin masih santai berdiri di depan gadis itu.
"Lo gak perlu repot-repot, gue bis—"
"Jangan geer, gue emang bosen sama motor gue yang warna putih," ujar Austin membuat Juwita mendengus kasar mendengarnya.
"Masih pagi jangan sampai lo gue tabok lagi," hardik Juwita. Baru datang sudah memancing keributan. Memang keduanya sulit untuk akur tapi itu yang spesial.
Austin bergidik ngeri. "Bercanda," ujarnya seraya melindungin kedua pipinya menggunakan tangannya. "Hidup jangan terlalu di bawa serius. Gak asik," kata Austin pada Juwita. "Iya gue ganti motor karena lo, puas?" tanya Austin dengan kekehan kecil.
Juwita menahan tawanya berhasil menakuti Austin dan sedikit kasihan karena tamparannya waktu itu cukup kuat. "Lo lucu kalau lagi takut," ujar Juwita.
Austin melepaskan kedua tangannya dari pipinya, dan satu tangan terangkat merapihkan rambutnya yang sedikit berjambul itu. "Ganteng juga kan?"
"Gak jadi," ujar Juwita menyesal mengucapkan kata-katanya barusan. "Bercanda doang. Jangan di bawa serius, gak asik," cibirnya.
"Woy!" teriak David dari arah lapangan pada Austin dan Juwita. "Jangan pacaran dulu. Udah mau mulai nih acaranya!"
Austin dan Juwita menoleh dan terkekeh karena suara David cukup kencang dan membuat pasang mata menatap ke arah Juwita dan Austin.
***
Semua siswa sudah berkumpul di lapangan tepatnya di depan panggung yang sudah di siapkan oleh panitia osis. Semua panitia sudah tersebar sesuai tugasnya. David, Daniel, Lucas hanya membantu di belakang sebagai keamanan. Sedangkan Kiki dan Koko sebagai MC, Yolan dan Juwita berjaga-jaga jika ada yang pingsan atau terjatuh karena biasanya siswa akan sangat heboh dan tidak memperdulikan keselamatan. Dan Austin memantau semua tugas anggotanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Austin Secret [END]
Подростковая литератураCover by @ay_designnn "Kami sudah melakukan yang terbaik," ujar sang dokter membuat tangisan mereka pecah begitu saja. Kehilangan seseorang yang paling berharga akan memberikan luka yang membekas begitu halnya terjadi pada Juwita Keanan. Dunianya ha...