Happy 50k pembaca 5k vote
Terimakasih untuk para pembaca yang selalu dukung cerita ini melalui vote, commentar dan setia membaca setiap cerita ini update ❤️❤️❤️Apa yang membuat kalian membaca cerita ini dari chapter awal sampai chapter seterusnya?
Apa harapan kalian untuk cerita ini?
Setelah Austin Secret tamat, cerita siapa yang kalian mau?
Siap baper?
Comment yaaaa^^
Selamat membaca❤️
***
Juwita, tak menanyakan apapun. Gadis itu segera turun dan menuju keluar rumah. Kantuknya yang sejak tadi tertahan menghilang seketika.
Hembusan angin malam, membuat suasana semakin mengharukan tepatnya bagi Juwita yang umurnya bertambah.
"Gimana senang?"
"Lo gak marah sama gue?"
Austin tertawa. "Kemarin gue udah minta maaf. Masih kurang?"
"Austin, lo orang yang paling sulit untuk gue tebak."
"Jangan tebak. Gue gak mau buat lo kesulitan," candanya. "Maaf, malam-malam datang kesini. Mau tau alasannya?"
"Apa?"
"Pertama ini salah satu ucapan maaf gue, waktu tinggalin lo di puncak, gue cuek sama lo tanpa alasan, gue tuduh lo atas kecelakaan, Renata," kata Austin tulus. Pria itu meraih kedua tangan Juwita. "Kedua, gue mau jadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun untuk lo. Mungkin ini juga mewakili, Brandon." Austin menatap Juwita dalam-dalam. "Mungkin lo mengira gue biasa aja saat gue jauhin lo, tapi kenyataannya gak gitu. Perasaan gue tersiksa, hati gue hancur, gue merasa orang paling bodoh gak bisa bantuin lo lagi waktu itu, gue minta maaf."
Mata Juwita terasa panas. Pipinya berkedut. Hatinya terasa senang. "Austin, gue lagi mimpi? Ini beneran lo?"
"Boleh gue jujur sesuatu?"
"Apa?"
"Dulu saat lo baru pindah ke SMA Pelita, dan lo ngira gue Brandon. Dihari itu juga gue merasa tertarik sama, lo dan gue gak tau alasannya apa. Gue nolak Lucas saat meminta lo untuk jadi wakil gue karena emang gue takut semunya jadi boomerang untuk lo dan benaran terjadi kan?" Austin tersenyum. "Mungkin lo merasa gue aneh. Tapi gue melakukan itu ada alasannya, Ta. Gue gak mau lo kenapa-napa."
"Austin. Lo tau? Lo, kak Lucas, kak David, kak Daniel, Kiki, Koko dan yang lainnya, itu udah cukup bagi gue untuk lewatin semuanya. Kalian yang buat gue bertahan. Lo gak perlu khawatir."
"Gimana gue gak khawatir? Lo yang selalu ada di pikiran gue? Lo yang selalu buat gue takut kehilangan, lo yang berhasil membuat gue sangat-sangat merasa bersalah!"
"Dukungan dari lo semua itu udah sangat-sangat cukup bagi gue."
Austin menarik Juwita kedalam pelukannya menaruh dagunya diatas puncak kepala Juwita. Austin seakan-akan takut kehilangan Juwita. Gadis itu memang bukan miliknya, tapi Austin tidak ingin siapapun mengambil Juwita darinya. Dapat di pastikan dalam dunia Austin, Juwita hanya miliknya, bukan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Austin Secret [END]
Ficção AdolescenteCover by @ay_designnn "Kami sudah melakukan yang terbaik," ujar sang dokter membuat tangisan mereka pecah begitu saja. Kehilangan seseorang yang paling berharga akan memberikan luka yang membekas begitu halnya terjadi pada Juwita Keanan. Dunianya ha...