Chapter - 15 || Upacara

2.1K 198 10
                                    

I LOVE YOU SO MUCH YOU'LL KNOW IT - YSALBELLE



Yang aku bisa lakukan sekarang adalah mengatakan pada diriku bahwa aku mampu, menjalani semuanya dan menggapai kebahagiaan di masa yang akan datang -Austin Secret

Happy Reading^^

***

Austin membawa Juwita ke sebuah cafe yang berada dipinggir danau. Cukup indah membuat Juwita semakin tenang sekarang. Di sana juga sudah ada Lucas, David, dan Daniel sedang melambaikan tangannya ke arah mereka berdua.

Juwita, tidak menyangka ada mereka bertiga. Juwita kira Austin tidak mengajak siapa-siapa gadis itu mengira bahwa Austin mendadak membawanya ke sini tanpa sebuah rencana.

Mereka berdua masuk kedalam cafe itu dan langsung bergabung di kursi kayu panjang dan meja yang sudah di isi berbagai macam makanan.

"Kita makan cuma berlima, bukan satu RT," kata Austin pada Lucas, David dan Daniel. Meja ini cukup panjang, dan sudah terisi penuh yang tidak mungkin akan habis oleh lima orang.

Lucas terkekeh. "Gue udah bilang pesan secukupnya, merekanya aja yang rakus."

"Jarang-jarang kita dapat traktiran, iya gak?" David menyikut Daniel yang duduk di sebelahnya.

Daniel tersenyum sumringah dan langsung mengangguk cepat menyetujui apa ucapan David. Sangat sayang jika kejadian ini di sia-siakan, seorang Lucas mentraktir mereka.

Austin menghela cukup panjang lalu duduk di kursi yang masih kosong diikuti oleh Juwita. Jujur Juwita sangat senang jika sudah bertemu Lucas dan temannya, meskipun otaknya sedikit bergeser setidanya mereka bisa menghibur Juwita.

Mereka semua makan dengan tenang. David dan Daniel terus menerus makan tanpa henti, semua makanan yang di atas meja satu persatu mereka habiskan, sedangkan Austin, Lucas dan Juwita baru makan satu piring saja sudah kenyang. Karena satu porsi piring makanannya sudah cukup banyak mengisi perut.

"Dasar perut karet!" cibir Juwita.

David dan Daniel seketika berhenti makan dan menoleh satu sama lain setelah itu melirik Juwita sinis. Juwita mengerjapkan matanya, dan cukup kaget.

"Mau lo?" David menyodorkan satu sendok makan ke arah Juwita.

Dengan cepat gadis itu menepisnya. "Gak, perut gue juga harus di kasih batas."

"Ta, gue saranin dah. Kalau punya kesempatan jangan di buang sayang," pungkas Daniel.

Juwita memutarkan bola matanya malas tidak ingin lagi menjawab. Percuma saja mereka pasti tidak ingin kalah dan akan terus melawan.

Sekarang mereka mulai mengobrol serius. Meskipun Lucas sudah tidak berurusan dengan osis, pria itu tidak ingin melepaskan osis sepenuhnya pada Austin begitu saja, bagaimanapun Austin masih butuh bimbingan.

Organisasi osis bukanlah organisasi yang kecil dan di sepelekan. Organisasi ini menyangkut tentang sekolah, dan seluruh extraculiculer yang ada di sekolah, jadi harus benar-benar matang persiapan untuk satu tahun menjabat.

"Jadi gimana?" tanya David mengusap bibirnya menggunakan tissue. Pria itu sangat merasa kenyang dan puas sekarang.

Daniel mendorong sedikit kepala David yang terlalu maju. Wajah pria itu dekat dengan Lucas yang sedang duduk di depannya. "Kasihan Lucas, mimpi apa dia semalam."

"Lucas beruntung, bisa gue tatap."

"Cih," Daniel berdecih mendengarnya sangat menjijikan. "Gue udah peringatin jangan belok!"

Austin Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang