43. Maaf

11.1K 1.2K 297
                                    

Anyeong :)

Thanks for all...

Sorry guys author baru selesai study dan baru aja sampai di rumah jadi updet nya malem maaf ya. Karena ini udah malem kalian tidur aja, bacanya bisa besok, soalnya author juga gak mau kalian di marahi sama orang tua kalian atau keluarga kalian karena belum tidur dan nanti kalian nyalahin author lagi karena updet nya malem jadi kalian belum tidur.
✌😁

Baca part ini sambil denger lagu-lagu di bawah ini (Pilihlah salah satu) :

[Stay With Me] 
Chanyeol (EXO) Punch

[Scream]
D.O Kyungsoo

[No Longer]
NCT 127

[Not Alone]
NCT 127

[When It Rains]
Jeong Sewoon

[Heart Beat]
BTS

Please vote and comment 😀🙌
Happy reading ☺

__________

Jisung tidak membalas ucapan Sunha karena dia langsung menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Sunha, sedangkan Hirin diam-diam menangis mendengar ucapan Sunha. Sebenarnya sejak tadi dia belum tidur dan dia mendengarkan dengan jelas percakapan antara Sunha dan Jisung.

Hirin menangis sambil menggigit bibir bawahnya dengan kuat, dia tahu betul dengan kondisi mommy nya saat ini walaupun dia bukan dokter. Kanker itu adalah penyakit yang mematikan memang banyak orang yang sembuh dari penyakit ini, tapi tidak dapat di pungkiri juga banyak orang yang meninggal karena penyakit ini dan salah satunya adalah sahabat baik Hirin di London yang bernama Cha Jun Ho.

Jam 01.00

Hirin terbangun, dia melihat ke sekitarnya dan semua orang sudah tertidur. Kecuali Opa, Oma, Kakek, Nenek, Paman, Bibi, Uncle dan Aunty yang pulang ke mansion karena jika semuanya tidur disini pasti tidak akan muat apalgi ada Haechan dan Doyoung, mereka tidurnya kan udah kek latihan tentara, guling-guling kemana-mana.

Hirin turun dari ranjang kemudian keluar secara diam-diam, dia pikir dia berhasil keluar tanpa pengetahuam siapapun tapi salah karena Jeno baru saja keluar dari kamar mandi bersamaan dengan tertutupnya pintu masuk.

Jeno mengernyit bingung kemudian membuka pelan pintu masuk, dia membulatkan kedua matanya saat melihat Hirin yang berjalan sendirian di lorong, kemudian dengan hati-hati dia keluar dari ruang rawat Sunha dan diam-diam mengikuti Hirin.

Hirin keluar dan berhenti di taman, banyak orang sudah tertidur tapi tidak dengan beberapa dokter dan perawat yang bersift malam. Hirin duduk di salah satu bangku panjang, dia menengadahkan kepalanya ke langit.

Tangannya terulur keatas seolah-olah menggapai bintang, malam ini langit memang cerah jadi Hirin tidak takut saat keluar sendirian karena ada bintang yang menemaninya. Jeno bersembunyi di belakang tembok sambil memperhatikan adiknya.

Puk

"Eh! Setan. " kaget Jeno saat seseorang menepuk bahunya. Saat Jeno menoleh ternyata Winwin.

Posesive Brothers [NCT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang