MIR&KHEI 10

22 3 0
                                    

Saat dirinya ada aku mengabaikannya. Dan lihatlah saat dirinya tiba-tiba menghilang. Kenapa jantungku bergemuruh?

**^_^**

"Vanya! Ada yang nyariin lo tuh"

Vanya mengangkat kepalanya dari lipatan tangan, ia mendengus pelan sebelum akhirnya melangkahkan kaki menuju pintu kelas dimana orang yang mencarinya berdiri disana.

"Dia gak datang!" Ucap Vanya sebelum orang itu mengeluarkan suaranya.

Tentu ia tau, sudah dua minggu orang ini selalu datang ke kelas X Ipa 2, alasannya? Untuk menemui Mira Claudy Alinda. Yah tepat sakali, selama dua minggu ini juga Mira tidak hadir kesekolah. Dan entah karena apa cowok ini, ah atau lebih tepatnya Alkheiry Bernand, selalu datang kesini hanya untuk menanyai Mira.

"Lo gak tau alasan dia gak datang? Ini udah dua minggu" Vanya mengangkat bahunya acuh.

"Gak tau, di absen gak ada keterangan!"

Kheiry mengangkat sebelah alisnya, "lo temannya, gak mungkin lo gak punya nomornya 'kan?"

Vanya menghembuskan nafasnya pelan, kenapa baru sekarang pria ini mencari Mira?

"Gue ada, tapi nomornya udah gak aktif sejak dua minggu yang lalu, so... masih ada lagi?"

Sesaat Vanya berfikir, ia lalu memicing menatap Kheiry yang mengernyitkan dahinya.

"Apa?" Tanya Kheiry jengah.

"Lo... udah suka sama Mira ya?"

Tidak ada raut terkejut, gugup atau apalah itu. Wajahnya masih datar membuat Vanya berdecak kesal. Tapi tiba-tiba ia memetikkan jarinya tepat di depan wajah Kheiry.

"Gue udah nyimpulin satu hal disini, lo... pasti emang udah suka sama Mira 'kan? Yaiyalah, makanya lo tiap hari kesini nanya-in dia. Gak salah lagi aura Mira itu emang kuat"

Kheiry mengangkat bahunya acuh, "seperti yang lo liat"

Vanya menganga tidak percaya, apa itu artinya Kheiry memang sudah menyukai Mira? Vanya menatap punggung Kheiry yang hilang saat memasuki kelasnya.

Vanya menggelengkan kepalanya agar tersadar. "Dia harus tau ini" gumamnya lalu kembali masuk kekelas.

Tak lama guru yang mengajar pelajaran pertama masuk kekelas, semua orang memusatkan perhatiannya pada Bu sintya, oh bukan-bukan tapi gadis yang ada di belakangnya.

"Pagi anak-anak"

"Pagi buk" jawab semua murid yang ada di dalam kelas.

"Baiklah, sebelum ibuk mulai pelajarannya. Ibuk ingin mengenalkan kalian pada murid baru yang akan bergabung di kelas ini. Silahkan perkenal kan nama kamu"

Gadis itu tersenyum, tapi tak satu pun murid yang membalas senyumnya.

"Hai, kenalin nama aku Miftha, semoga kita bisa berteman baik" semua orang berdecak malas.

Miftha tersenyum maklum.

"Yaudah Miftha, kamu sekarang duduk di samping Vanya."

Vanya yang semula menenggelamkan kepala pada lipatan tangan langsung mendongak kala mendengar namanya di sebut.

"Vanya angkat tangan kamu"

Vanya mengangkat tangannya, tapi saat Miftha ingin melangkah mendekat suara Vanya menghentikannya.

"Tapi buk, ini kursinya Mira"

Buk Sintya nampak mengernyitkan dahinya. "Lalu kemana Mira nya?"

"Mira udah gak hadir dua minggu buk" bukan Vanya yang menjawab tapi Diva sang sekretaris yang menjawab.

MIR&KHEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang