MIR&KHEI 12

12 2 0
                                    

"MIRAA!!"

Bughh

Mira tersentak saat tiba-tiba seseorang memeluknya dengan erat hingga tubuh Mira sedikit terhuyung kebelakang. Ia menoleh pada orang yang baru saja memeluknya.

Dia Vanya.

Mira merasakan seragam di bagian bahunya basah, apa Vanya menangis? saat Mira ingin menguraikan pelukannya, Vanya malah semakin mengeratkan pelukan.

Biarlah, kalau itu yang bisa membuatnya tenang, tak peduli jika penyamarannya kali ini, gagal!!

Flashback on

Akhirnya, untuk pertama kalinya Mira sampai di kediaman Mr.Al dan Mrs.Inda, untuk pertama kalinya!

Ia sekarang sudah duduk di salah satu ruangan, mungkin ini adalah ruangan keluarga karena disini terdapat televisi, sofa panjang dan beberapa majalah yang tersusun rapi di atas meja.

Rumah ini sangat besar, bahkan melebihi besar rumah yang sekarang ia tempati. Saat masuk tadi saja Mira bisa melihat pengamanan sangat ketat. Seserius itukah nyawa kami terancam? Sebenarnya ada berapa banyak orang diluar sana menginginkan nyawanya dan... keluarganya?

"M-Mira? Itu benar kamu nak?"

Tubuh Mira membeku, tanpa meminta izin air matanya sudah luruh dari kantung matanya, ada rasa sesak yang tiba-tiba melanda pada hatinya, mendengar suaranya saja sudah sangat berefek besar untuk tubuhnya dan juga hatinya.

Tidak menjawab apapun, Mira berdiri dan langsung memeluk Mr. Al erat, Mr.Al Pun membalas pelukan Mira tak kalah erat.

"I miss you so much dad! I miss you so much" gumamnya parau, ia sudah tidak sanggup mengatakan apapun, ia juga tidak tau bagaimana ia mengungkapkan rasa rindunya setelah beberapa tahun tidak bertemu.

"I miss you to my little princess" balas Mr. Al melepaskan pelukannya, Ia menuntun Mira untuk kembali duduk.

"Pa, mama dimana?"

Mr.Al diam beberapa saat, sebelum akhirnya ia mengacak rambut Mira pelan.

"Mama tidak tinggal disini baby"

Mira mengernyitkan dahinya kebingungan, "maksud papa?" Mr. Al tersenyum tipis, mencoba menenangkan hatinya yang bergemuruh di dalam sana, perasaan rindu telah mengambil alih jiwa dan raganya.

"Kita semua sama-sama bertahan dan berjuang, kita istimewa tapi kita juga terancam. Kita semua tinggal berpisah itu demi kebaikan kita bersama. Untuk saat ini papa dan mama akan tinggal berpisah, karena berada di dekat papa sekarang memiliki resiko yang besar"

Mira memilin jari-jarinya merasa tak enak. Ia kembali menatap wajah sendu Mr. Al

"Tapi pa, bukannya mereka menginginkan nyawa Mira dan Kak Wira? Kenapa mama dan papa juga harus tinggal terpisah seperti Mira dan kakak?"

Mira menangkap wajah terkejut Mr. Al , ia tau papanya pasti bertanya-tanya, dari mana ia tau semua ini. Semua kenyataan ini.

"Jangan terkejut pa, Mira memang udah tau alasan papa nyembunyikan Mira dan Kakak"

Mr. Al menghela napasnya pelan, "Darimana? Maksud papa, Dari mana kamu tau ini semua?", Mira tersenyum perih

"Jadi itu benar pa?"

Mr. Al menggangguk dengan senyum tipis, "iya, apa ada yang memberitahumu soal ini?"

Mira menggeleng, "tidak pa, Mira melihat semua, Menyimpulkan beberapa hal dari kejadian dulu dan sekarang. Dulu saat Mira dan kakak di culik hingga saat ada yang menyelinap sampai kesekolah karena menemukan keberadaan Mira. Dari situ Mira tau, nyawa yang terancam sebenarnya adalah Mira dan kakak, karena kami berdua yang akan menjadi pewaris dari perusahaan papa dan mama"

MIR&KHEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang