4 | MENANG ATAU KALAH

8 4 0
                                    

"Kemenangan tak menjadikan diriku berkuasa atas segalanya, yang terpenting ialah siapa yang lebih pantas mendapatkan kedudukan tersebut"

Kondisi SMA Tunas Bangsa pagi ini sedikit berbeda dari biasanya, terutama pada area lapangan basket mereka yang telah dipadati banyak siswa siswi sejak pukul delapan pagi tadi. Tatapan mereka begitu antusiasnya, tak sabaran ingin menyaksikan pertandingan persahabatan antara SMA Tunas Bangsa dengan SMA Pelita Harapan yang akan segera dimulai beberapa saat lagi.

Larissa juga tidak mau ketinggalan. Gadis itu memboyong salah seorang teman kelasnya untuk turut serta ikut memadati lapangan. Vani, gadis malang itu awalnya menolak keras ajakannya, namun karena Larissa memaksa, gadis itu mau tidak mau harus menganggukkan kepala dengan pasrah.

Riuh sorakan terdengar meriah dan saling bersahutan kala memberi penyemangat kepada masing - masing regu tim andalan yang masih sedang menyiapkan diri. Dafa dan peserta lainnya memanfaatkan waktu yang ada untuk sedikit melakukan pemanasan ringan. Beberapa menit setelahnya, barulah panitia acara memanggil mereka untuk segera memasuki area pertandingan.

Kedatangan para tim tentu saja langsung disambut baik oleh kedua SMA tersebut dengan riuh tepuk tangan lagi. Namun kali ini ada sesuatu yang tampak menarik perhatian, tatapan para gadis dari kedua SMA tersebut seolah - olah terpaku pada suatu objek berjalan yang baru saja memasuki lapangan. Bisikan kecil tak hentinya timb dari bibir mereka dan mulai berestafet ria dikala sosok berbadan tegap, tinggi dan berparas tampan terlihat lebih memakau dan menantang diantara peserta lainnya. Siapa lagi jika bukan Dafa sang ketua tim yang sedang mereka bicarakan, beragam pujian tak henti - hentinya dilayangkan pada lelaki itu sebagai bentuk kekaguman akan pesonanya.

Semenit kemudian wasit melempar bola ke udara sebagai tanda dimulainya babak pertama dan bola tersebut berhasil direbut oleh tim dari Pelita Harapan. Dafa dan anggota timnya terlihat sangat santai kali ini, jika dilihat dari cara bermainnya sudah pasti bisa ditebak tim lawan lah yang akan menang. Dan hola setelah beberapa menit terlewati, babak pertama berakhir dengan penyataan kemenangan bagi tim pelita harapan.

Reval selaku ketua tim tersebut tampak puas melihat hasilnya dibabak awal, tapi dirinya harus tetap berhati - hati karna bisa saja hal ini merupakan salah satu strategi dari Dafa untuk mengecoh timnya. Disisi lain Dafa dan anggotanya masih santai menanggapi situasi yang mencengangkan tersebut. Mereka sama sekali tidak terlihat gentar meskipun dirasa sudah tertinggal cukup jauh.

Hal yang sama kembali terjadi dibabak berikutnya, permainan mereka masih tetap sama dalam mode santai seperti sebelumnya. Para pendukung dari Tunas Bangsa mulai cemas dan gigit jari setelah babak kedua lagi - lagi diungguli oleh tim lawan. Entah apa yang Dafa dan timnya fikirkan sampai sengaja mengalah selama dua babak penuh. Meskipun hanya sebatas pertandingan persahabatan, tetap saja jika sampai Tunas Bangsa yang kalah tentu akan mencontreng nama baik sekolahnya yang sudah terkenal selalu unggul dalam bidang olahraga. Begitupun juga dengan Pak Robert selaku pelatih basket yang namanya juga akan ikut terseret dan dianggap tidak becus melatih oleh kepala sekolah.

"Sa, liat tuh sahabat lo. Maunya apa sih ? Katanya jago, masak mainnya loyo gitu" Ungkap Vani sebal.

"Udah biarin aja lah, mungkin udah pada bosen kali menang terus. Lagian juga cuman tanding biasa aja bukannya untuk lomba" Ucap Larissa penuh santai.

"Ya tapi gak gitu juga cara mainnya, kalo emang bisa menang kenapa enggak diusahain kan ?"

"Suka - suka sahabat gue lah Van mau main kayak apa. Itu urusan dia sama timnya, kenapa lo yang jadi ribet sih ?"

"Emang iya, tapi gue kan ikutan gemes jadinya pas ngeliat Sa"

Larissa terpancing emosi, "Yaudah kenapa engga elo aja yang sekalian gantiin mereka main sana hah ! Heran deh gue, tadi aja diajakin nonton nolak sekarang ketagihan kan lo" Cerca gadis itu.

TAKE ME HOME (New Rilis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang