8.MENERIMA

3.4K 192 20
                                    

Happy reading gesss!!
Typo bertebaran maapken:>

Masa lalu, move on dan menerima itu adalah hal paling sulit untuk dilupakan dan lakukan oleh manusia.

Sama halnya Naya, sejahat dan seberapa brengseknya Marvin dia juga orang yang pernah membahagiakan dirinya.

Tawa, haru, bahagia dan sedih.Kecewe dan sakit hati itulah resiko kalo kamu sudah mengenal cinta.Right?

Seberapa usaha untuk melupakan itu adalah hal yang sulit apalagi ia adalah cinta pertamanya.Kebanyakan orang katanya akan susah move on kalo bahas cinta pertama emang bener?

"Dek, udah ditunggu Alasa dibawah gercep!!"Teriak Ravan.

"Iya bang!"Balas Naya, membuat Ravan dan Alasa yang dibawah menutup telingannya, guap!!

Lima menit kemudian Naya turun untuk sarapan.

Memang sekarang pekerjaan seorang Alasa menambah, yaitu menjadi ojek pribadi Naya.Ravan dan Noval juga sekarang yang menitipkannya pada Alasa.

Hal itu membuat Alasa harus berhati hati disamping ia adalah seorang ketua geng ia juga ditugaskan untuk menjaga perempuan yang membuat hati nya luluh.

Masalah Marvin adalah yang paling diprioritaskan oleh Alasa.

Karena ia tahu bahwa Marvin tak akan tinggal diam dan Marvin pasti akan menggunakan cara liciknya untuk merebut Naya darinya.

"Sa, nanti mampir ke tempat photocopy an ya."Ujar Naya, sekarang mereka sedang dijalan menuju sekolah tadi selesai makan mereka langsung pergi karena waktu juga sudah mulai siang.

"Ngapain?"

"Beli pulpen."

"Kan bisa dikoperasi sekolah."

"Kalo dikoperasi harganya lebih mahal, terus pulpennya juga bukan tecno jadi aku nggak suka.Nggak nyaman ditangan aku kalo bukan tecno."Alasa cengo mendengar penuturan gadisnya itu.

"Bisa gitu ya?"

"Iyalah, kalo tangan aku nggak nyaman kan kasian nanti.Lagian nih orang juga gitu kan, kalo kita nggak nyaman sama orang pasti kita bakal menjauh dan ninggalin sama kaya kita, tapi karna kita sama sama nyaman jadi ya maunya nempel terus."

Alasa mengacak rambut Naya pelan
"Belajar bijak dari siapa sih, jadi makin cinta kan akunya."Pipi Naya merona, tak bisa dipungkiri lagi Naya memang sudah benar benar jatuh pada pesona seorang Pathalasa Pangea.

Setelah membeli satu buah pulpen mereka berdua pun melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki, katanya sih biar romantis.Anjay kang bucin, btw kaum anjay mana suaranya nih?!

~~~~

Disatu sisi Marvin telah mengetahui bahwa Naya berpacaran dengan Alasa.Ia semakin membenci Alasa dan dia bersumpah bakal merebut Naya bagaimana pun caranya.

"Apa lo nggak bisa liat gue sedikit Nay, gue masih sayang banget sama lo walaupun cara gue brengsek tapi itu adalah bukti kalo gue masih sayang sama lo."Lirih Marvin sambil memandang foto Naya yang ia ambil diam diam saat dulu ia masih bersama Naya.

ALASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang