Eyyo up lagi gaesss:)
Senangnya dalam hati tettt...!!
"Bangsat! banci lo nyerang ke sekolah gue?!"Gertak Alasa, ia sudah sangat geram dengan kelakuan Marvin yang semakin menjadi jadi.Marvin tersenyum miring."Lo yang banci anjing, pelakor lo!"Jawab Marvin tak kalah sewot.
"Lo kesini cuma gara gara cewek, cih!nggak punya otak lo."Ujar Alasa santai, Marvin mengepalkan tangannya tak terima.
"Karena gue cinta mati sama Naya, dan lo tau sendiri kan cinta pertama Naya itu gue bukan lo."PD Marvin, Alasa tertawa malas.
Naya yang mendengar ucapan Marvin bergidik ngeri.Memang cinta pertama Naya adalah Marvin tapi kan dulu dan entah sekarang.
Semua anak CP memandang Naya sinis, karena risih Naya beranjak menghampiri Alasa dan Marvin, bukannya PD tapi akar permasalahan memang ada pada dirinya.
"Vin, sampe kapan lo ganggu gue terus?"Tanya Naya pelan.Alasa yang mendengar suara Naya kaget mengapa ia ada disini.
Marvin tersenyum manis pada Naya, senyum yang dirindukan oleh Naya?
"Sampe kamu balik lagi sama aku."Marvin masih memperlihatkan senyum manisnya mungkin jika orang lain akan terpesona dengan senyum Marvin karena memang sangat manis.Naya menghela nafas berat."Kita bisa jadi teman Vin."
"Denger tuh, makanya move on."Marvin mencebikan bibirnya kesal.
"Plis Nay kasih gue kesempatan."Mohon Marvin.
"Lo sendiri yang bikin hubungan kita kaya gini dulu, jadi jangan nyesel.Plis pergi sekarang dan jangan buat masalah lagi disini."Pinta Naya, ia memegang kedua tangan Marvin lembut.
Marvin mematung saat Naya menggenggam tangannya lembut.Ada rasa aneh pada dirinya, apakah ini karma baginya karena menyianyiakan cewek sebaik Naya.Perasaan menyesal mulai menjalar pada diri Marvin.
Jangan ditannya reaksi Alasa karena ia cemburu berat.
"Oke aku pergi tapi demi kamu, dan lo Alasa urusan kita belum selesai."Akhirnya Marvin meninggalkan SMA Cleopatra diikuti oleh seluruh anggot burster.
"Udahkan, aku mau pulang sekarang." Ujar Naya pada Alasa, Alasa mengangguk lalu menggandeng tangan Naya menuju parkiran.Semua anggota vesgar bubar dan suasana sekolah mulai terkendali.
Hening, satu kata yang menggambarkan keadaan Alasa dan Naya sekarang.Mereka singgah disebuah kafe dekat sekolah karena permintaan Naya.
"Sa."Panggil Naya memecah keheningan, Alasa menatap wajah Naya sendu.
"Kenapa?
"Kalo hubungan kita begini terus aku nggak kuat Sa, gimana kalo kita putus aja.Banyak yang nentang hubungan kita Sa."Alasa kaget mendengar penuturan Naya.
"Kamu bercanda kan Nay?"
"Lebih baik kita putus itu jalan satu satunya."
"Aku cinta sama kamu dan aku nggak terpaksa pacaran sama kamu Nay.Masalah kemarin kan udah selesai."Jelas Alasa, jujur dia sakit hati dengan ucapan Naya.Karena baru pertama kali dirinya berpacaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALASA
Novela Juvenil"Lo pikir gue bakal lepasin lo setelah apa yang gue lihat?"Ucap Alasa tersenyum miring. "Maksud lo?" "Udah dua kali gue lihat dan gue pastiin kali ini lo nggak akan lepas." Alasa mendekati Naya kini jarak wajah mereka sudah sangat dekat bahkan hidun...